• Proses Rekrutmen
  • CV & Portofolio
  • Tips Interview
  • Skill & Upskilling
  • Tools & Penunjang Kerja
  • Tips Tempat Kerja
  • Ketenagakerjaan
  • Tren & Info Industri
  • Mengatur Keuangan
  • Karyawan Baru
  • Eksplorasi Karier
  • Profil Profesi
  • Perkembangan Karier
  • Panduan Akademis
  • Info & Tips Beasiswa
  • Kegiatan & Organisasi Kampus
  • Seputar Kuliah
  • Artikel Expert
  • Dari Glints
  • Lowongan Kerja
  • Dunia Kerja
  • Skills Profesional
  • Tips Karier

Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

apa itu problem solving dan contohnya

Isi Artikel

Banyak orang yang mengira bahwa problem solving atau pemecahan masalah adalah suatu  skill  yang dapat diasah lewat praktik.

Padahal, hal ini kurang tepat, lho. Meski merupakan bagian dari soft skill , kamu bisa belajar penyelesaian persoalan layaknya hard skill .

Kira-kira, mengapa bisa begitu? Ketahui jawabannya dengan menyimak penjelasan Glints di bawah ini.

Apa Itu Skill Problem Solving?

Seperti namanya, problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas segala halangan dari tujuanmu. 

Semakin baik kamu menguasai skill ini, semakin cepat dan efektif pula persoalanmu selesai. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

Metode Problem Solving

Mengutip dari Session Lab dan Chanty , berikut adalah beberapa metode yang bisa digunakan untuk pemecahan masalah.

1.  Brainstorming

Salah satu metode yang ampuh untuk memecahkan masalah adalah  brainstorming .

Ketika melakukan  brainstorming , kamu dan rekan kerja mencari solusi kreatif untuk suatu masalah.

Sehingga, metode ini mendorong setiap orang yang terlibat untuk menyampaikan idenya.

Setelah terkumpul, ide-ide tersebut bisa digabungkan atau diolah untuk menjadi satu solusi utama.

2. 6  thinking hats

Six thinking hats  adalah metode  problem solving  selanjutnya.

Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja silih berganti mencoba menghadapi suatu masalah dari beragam perspektif.

Adapun perspektif yang digunakan seperti;

  • fakta dan data
  • solusi kreatif
  • hal positif dari suatu solusi
  • hal negatif dari suatu solusi

Fakta-fakta tersebut jadi pendorong dan pendukungmu dalam mencari solusi.

3.  The 5 whys

Metode  problem solving  lain yang bisa kamu gunakan bersama rekan kerja adalah  the 5 whys .

Dalam metode ini, kamu cukup meng- highlight  masalah yang akan dipecahkan.

Lalu, tanyakan pada dirimu dan tim “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi. Setelah itu, terus tanyakan “mengapa” atau “ why ” sebanyak 5 kali.

Namun, pastikan untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan objektif. Hal ini dapat membantumu capai akar dari permasalahan yang sedang dihadapi.

4.  Lightning decision jam

Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja masing-masing menulis tantangan, kekhawatiran, atau kesalahan dalam sebuah catatan kecil.

Kemudian, tim memilih masalah mana yang diselesaikan dan dituntun untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang baru.

Hal ini memungkinkan kamu dan tim untuk membuat solusi dari masalah yang dipilih.

Metode ini pun memastikan bahwa proses penyelesaian masalah dilakukan secara terfokus dan teratur.

5.  Failure mode and effect analysis

Metode  problem solving  lain yang bisa kamu gunakan adalah  failure mode and effect  analysis .

Dalam metode ini, kamu dan tim mencoba menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis dan memikirkan hal-hal terburuk yang mungkin terjadi.

Hal-hal terburuk seperti kenapa strategimu gagal dan kapan terjadinya menjadi pokok bahasan dari pemecahan masalah dalam metode ini.

Dengan melihat kemungkinan terburuk dan seberapa mungkin hal itu terjadi, kamu dan tim bisa mencari solusi dari permasalahan tersebut serta mencegahnya.

Contoh Problem Solving

Berikut adalah beberapa contoh kasus yang sering terjadi di dunia kerja di mana kemampuan  problem solving  sangat dibutuhkan.

1. Menyelesaikan komplain pelanggan

Di kasus ini, jelas sebagai seorang profesional, kamu harus memikirkan bagaimana langkah-langkah menyelesaikan masalahnya.

Meski bisa merujuk ke SOP, tidak jarang komplain konsumen bersifat unik yang juga membutuhkan langkah penyesuaian yang  personalized.

2. Mencari jalan keluar ketika ada alat yang rusak

Contoh yang satu ini mungkin terkesan sepele, tetapi dengan  problem solving skill  yang kurang mumpuni, seseorang bisa saja membuatnya menjadi masalah besar.

Ketika mesin fotokopi di kantor rusak, misalnya, kamu dapat langsung menghubungi tim terkait yang bertugas mengelola peralatan kantor, seperti tim operasional atau  general affair.

Yang pasti, jangan menyembunyikan kejadian tersebut karena justru bisa menghambat pekerjaan orang lain ke depannya.

3. Melakukan kesalahan saat bekerja

Contoh  problem solving  selanjutnya adalah ketika berusaha memperbaiki kesalahan saat mengerjakan tugas.

Langkah penyelesaiannya tentu sangat berbeda-beda, tergantung kesalahan yang dibuat.

Misalnya, kamu salah  upload  konten di media sosial.

Dalam hal ini, tentu langkah pertama adalah langsung menghapus konten tersebut secepatnya, lalu upload  ulang konten yang benar. Kamu juga bisa  post  permintaan maaf atau klarifikasi tambahan.

Jangan lupa untuk menginformasikannya pada tim supaya bisa mengantisipasi dampak ke depannya.

4. Menghadapi rekan kerja yang sulit diajak kerja sama

Tak jarang, permasalahan di tempat kerja muncul akibat interaksi yang kurang baik dengan rekan satu tim.

Situasi seperti ini juga sangat memerlukan kemampuan pemecahan masalah yang mumpuni.

Kamu bisa coba beberapa cara, mulai dari berusaha bangun komunikasi langsung dengannya atau konsultasi ke atasan.

5. Menyesuaikan  deadline  ketika ada tugas mendadak

Situasi seperti ini terkadang tidak bisa dihindari di dunia kerja.

Kamu harus bisa mengatur tugas dan waktumu dengan baik sehingga semua tugas tetap bisa diselesaikan sesuai standar dan  timeline.

Untuk menyelesaikan masalah ini, coba delegasi atau tunda beberapa tugasmu sesuai skala prioritas. Diskusikan ini ke atasan supaya tidak ada miskomunikasi.

Proses Problem Solving

Apakah kamu masih bingung dengan pengertian dari penyelesaian masalah? Tak heran, skill yang satu ini memang abstrak.

Meski begitu, kamu tak perlu khawatir. Glints sudah merangkum langkah-langkah memecahkan masalah dari The Balance Careers . 

Dengan penjelasan ini, kamu tentu bisa lebih menggambarkan semuanya. Ada juga tambahan contoh pemecahan masalah berikut ini agar kamu makin paham.

Misalnya, kamu adalah seorang koki di toko kue. Biasanya, kamu menjual 100 buah roti dan 100 buah bolu kukus dalam sehari.

Sayangnya, hari ini, produksi roti terhambat. Ini tentu bisa merugikan toko roti.

Untuk contoh pemecahan masalah ini, langkah-langkahnya adalah:

1. Analisis situasi

Solusi yang tepat tentu menyasar akar masalah. Oleh karena itu, kamu wajib tahu akar masalah ini dulu.

Dalam tahap ini, kamu membutuhkan skill – skill seperti:

  • pengumpulan data
  • analisis data
  • analisis historis

Oleh karena itu, dalam konteks ini, kamu wajib mencari penyebab masalah di toko kue. Misalnya, ternyata, mesin penggiling adonanmu rusak.

2. Buat daftar solusi

Tahap problem solving selanjutnya adalah mencari jalan keluar. 

Tentu saja, tiap masalah punya jalan keluar yang beraneka ragam. Oleh karena itu, daftar dulu berbagai kemungkinan solusi yang ada, ya! 

Untuk melakukan tahap ini, kamu butuh kemampuan:

  • berpikir kreatif
  • perencanaan proyek
  • desain proyek

Untuk masalah di toko kue, alternatif solusinya adalah:

  • membeli mesin penggiling baru
  • mencoba memperbaiki mesin penggiling
  • tidak produksi roti sama sekali, buat bolu kukus saja
  • tidak produksi bolu kukus, tenaga dan waktu dipakai untuk membuat roti
  • membuat roti tanpa mesin penggiling
  • dan lain-lain

Apa pun yang kamu pikirkan, kumpulkan saja dulu menjadi satu.

3. Pilih solusi terbaik

Sudah menuliskan berbagai alternatif solusi? Sekarang, saatnya memilih yang terbaik di antara pilihan itu.

Ingat, tiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Terlebih lagi, kadang kala, kamu tak jadi satu-satunya orang yang membuat keputusan. 

Oleh karena itu, dalam tahap problem solving ini, kamu butuh skill :

  • penentuan prioritas

Kita kembali lagi ke contoh pemecahan masalah toko kue. Misalnya, pada hari itu, ada pesanan 50 roti yang harus selesai hari ini.

Akhirnya, kamu memutuskan untuk mengurangi produksi bolu kukus. Ada tenaga ekstra untuk membuat roti pesanan tanpa mesin penggiling.

Ingat, tiap masalah punya konteks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, solusi terbaiknya juga berbeda-beda.

Untuk memahami hal ini, Glints akan memberikan contoh tambahan. Misalnya, ternyata, roti yang kemarin masih bersisa. Roti-roti itu juga sangat layak jual.

Kalau begitu, kamu tak perlu membuatnya lagi. Hari ini, fokuskan saja tenaga untuk mengukus bolu-bolu.

Itulah mengapa, penting bagimu memahami konteks persoalan.

4. Rancang rencana

Sudah punya solusi, waktunya eksekusi. Dalam pelaksanaan ini, kamu membutuhkan kemampuan:

  • manajemen proyek
  • manajemen waktu

Nah, saat mengurangi produksi bolu kukus, siapa saja yang dipindah ke produksi roti? Berapa waktu yang dibutuhkan? 

Karena tidak ada mesin, bekerja di dapur tentu menjadi lebih lelah. Kamu juga harus memikirkan waktu istirahat pegawai.

Rencanakan semua ini matang-matang, ya! Dengan panduan yang jelas, solusi yang kamu buat tentu bisa terlaksana dengan baik.

5. Evaluasi

Saat sudah selesai, coba lakukan evaluasi dari solusimu. Apakah jalan keluar itu sudah benar-benar bekerja?

Dalam proses ini, skill yang kamu butuhkan antara lain:

Mengapa Skill Problem Solving Penting?

Kamu sudah memahami pengertian dari skill pemecahan masalah. Nah, sekarang, kenapa kamu harus menguasainya?

Dirangkum dari Cleverism & Institute of Chartered Accountants in England and Wales , ini dia informasinya.

1. Bukti mampu terapkan ilmu

Proses belajar tentu mengasah kemampuan analisis. Secara otomatis, kamu bisa lebih memahami masalah dan mencari solusinya.

Sayangnya, seperti yang sudah Glints singgung, tiap konteks masalah punya solusi yang berbeda-beda.

Nah, realitanya, persoalan punya aneka ragam konteks. Secara otomatis, pemilihan solusinya juga berbeda.

Lalu, apa tanda bahwa kamu mampu memahami konteks dan memilih solusi yang tepat? Skill pemecahan masalah adalah jawabannya.

Belajar merupakan tanda bahwa kamu menguasai teori. Praktiknya bisa dibuktikan lewat skill menyelesaikan masalah.

2. Menarik rekruter

Pemecahan masalah merupakan skill yang terdiri dari berbagai macam sub- skill . Ragam sub- skill ini sudah Glints jelaskan tadi.

Analisis, kreativitas, manajemen proyek, bahkan kolaborasi, termasuk di dalamnya.

Dengan alasan ini, rekruter menyukai orang yang mampu menyelesaikan persoalan. Ia jadi penanda bahwa kamu juga punya segudang skill lainnya.

3. Penting untuk promosi

Salah satu ciri pemimpin baik adalah mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, kalau ingin promosi jabatan, kamu wajib memilikinya.

Tips Meningkatkan Skill Problem Solving

tips meningkatkan skill problem solving

© Freepik.com

Nah, sekarang, bagaimana cara meningkatkan kemampuan ini ? Dirangkum dari Indeed , ini dia tipsnya:

1. Asah skill teknis

Ternyata, kemampuan teknikal atau hard skill bisa membuatmu mahir memecahkan masalah, lho. 

Padahal, problem solving sendiri adalah contoh soft skill . Ternyata, ia tetap tak bisa lepas dari hard skill . Glints sudah menyebutkan hal ini di atas.

Ini bisa terjadi karena, dengan kemampuan teknikal, kamu jadi punya teori. Solusi dari masalah pun bisa lebih mudah dirumuskan.

2. Cari kesempatan baru

Jangan lupa, asah terus kemampuanmu dengan praktik di berbagai tempat. Kamu bisa melakukannya dengan mencari:

  • proyek baru
  • tim yang berbeda dengan sekarang
  • komunitas atau organisasi di luar tempat kerja

3. Perhatikan orang lain

Selain menempa diri, kamu juga bisa mengamati proses pemecahan masalah orang lain, lho.

Coba perhatikan bagaimana atasan atau kolegamu menghadapi persoalan. Siapa tahu, kamu bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka.

Demikian penjelasan Glints soal kemampuan problem solving . Terus asah skill ini agar kariermu makin berkembang, ya!

Kalau kamu mau belajar lebih banyak tentang kemampuan penting di dunia kerja, yuk, baca artikel lainnya dari Glints!

Ada kumpulan artikel yang secara khusus mengulas topik tentang  hard skill  beserta  soft skill  di dunia kerja.

Baik yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu maupun  skill yang secara umum dicari banyak perusahaan.

Tertarik? Ayo klik  link  ini sekarang juga untuk baca artikel lainnya!

  • What Are Problem-Solving Skills?
  • Problem solving-Cleverism
  • Problem solving-Institute of Chartered Accountants in England and Wales
  • Problem-Solving Skills: Definitions and Examples

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 45

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terkait

Unduh App Glints

apa itu problem solving dan contohnya

Dapetin update secara langsung

Jangan sampai terlewat update loker baru.

Jangan sampai terlewat chat baru dari HRD.

Pindai kode QR atau unduh Aplikasi Glints dari

apa itu problem solving dan contohnya

Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.

Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. silakan coba lagi., kategori topik.

  • Pencarian Kerja
  • Kehidupan Profesional
  • Perencanaan Karier
  • Kehidupan Mahasiswa
  • Konten Eksklusif
  • Kabar Glints

Media Sosial

Cari kerja berdasarkan.

  • Nama Perusahaan
  • Paling Banyak Dicari

TAMBAH ILMU & SKILL

  • DailySocial TV
  • Selasa Startup
  • Privacy & Policy
  • Term of Services

Logo Biznet

Copyright©2020. PT Digital Startup Nusantara

Artificial Intelligence

Funding News

Founders Tips

New Economy

Tips & Trick

ENTERTAINMENT

  • Terms of Services
  • Jojonomic x Mekari
  • Superbank x Grab
  • Primeskills
  • Q1 2024 Funding

Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

Problem solving adalah proses penyelesaian suatu masalah.

Tiffany Revita - 24 February 2023

Copy link Link copied!

Problem Solving pada Rubik / unsplash

Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya.

Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana prosesnya dan seperti apa metode yang digunakannya?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah cara untuk menemukan solusi dari sebuah masalah. Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah.

Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif berdasarkan data serta informasi yang akurat.

Proses Problem Solving

Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving , yakni:

1. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dengan cara identifikasi agar penyelesainnya dapat dilakukan dengan baik.

2. Menemukan Solusi Terbaik

Problem solving bertujuan untuk menemukan solusi terbaik atas sebuah masalah. Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai masalah tersebut agar dapat terselesaikan secara efektif.

3. Melakukan Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap paling akhir dalam proses problem solving . Dalam tahap ini, solusi yang sudah diputuskan sebelumnya dapat diterapkan. Namun, hal tersebut tidak hanya sampai di situ saja, karena solusi tersebut juga harus ditindaklanjuti agar dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Metode Problem Solving

1. brainstorming.

Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif.

Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu solusi utama.

2. 6 Thinking Hats

Dalam metode ini, setiap orang akan mencoba memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah dari beragam perspektif. Caranya adalah dengan mengelompokkan ide-ide yang ada ke dalam daftar pro-cons. Dengan begitu, kamu bisa melihat ide mana yang memiliki kelebihan yang paling banyak.

3. The 5 Whys

Metode ini dilakukan dengan cara meng-highlight masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian, cari tahu jawaban mengenai “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi sebanyak lima kali hingga kamu mendapatkan jawaban yang objektif tentang pertanyaanmu.

4. Lightning Decision Jam

Metode ini memungkinkanmu untuk menulis berbagai hal, mulai dari tantangan, kekhawatiran, hingga kesalahan dalam sebuah catatan kecil. Dengan hal tersebut, kamu bisa memilih masalah mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dengan melihatnya dari sudut pandang baru. Dengan begitu, penyelesaian masalah dapat dilakukan secara tertatur.

5. Failure Mode and Effect Analysis

Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis serta kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu serta langkah preventif untuk mencegahnya secara lebih mudah.

Nah, itulah penjelasan mengenai problem solving . Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa problem solving merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan proses yang cukup panjang.

RELATED COVERAGE

Menerka Prospek Startup AI di Indonesia

Menyimak Data Fintech Lending 2023, Sinyal Positif Pertumbuhan Industri

Tags: Problem Solving proses problem solving metode problem solving

RECOMMENDED COVERAGE

28 November 2023

24 November 2023

1 June 2023

Review Order

Payment Details

Subscribe Monthly

Total Payment

By clicking the payment method button, you are read and agree to the terms and conditions of Dailysocial.id

 alt=

Check the box to Create your Account

Login to your account

Forgot Password?

To reset your password, please input email of your DailySocial.id account.

Reset Password

Reset link sent!

Thanks! You’ve been emailed a password reset link.

Create your account

Create Account

Check your email to verify!

If you didn’t receive an email in your inbox, check your spam folder.

We've emailed you a temporary password.

Stay connected with us and get full features in our platform. Community and Information can be fully open.

No, thank you.

Blog MySkill

Si Paling Belajar

Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

Apa itu skill problem solving.

Skill problem solving adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien. Ini melibatkan proses pemecahan masalah yang sistematis dan kreatif untuk mencapai solusi yang memuaskan.

Metode Problem Solving

  • Identifikasi Masalah : Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah dengan jelas dan spesifik.
  • Analisis Masalah : Selanjutnya, analisislah masalah tersebut dengan mengidentifikasi penyebab, faktor-faktor terkait, dan dampaknya.
  • Pengembangan Solusi : Setelah masalah dipahami dengan baik, kembangkanlah berbagai solusi yang mungkin.
  • Evaluasi Solusi : Evaluasilah setiap solusi berdasarkan kriteria yang relevan, seperti keefektifan, kepraktisan, dan dampaknya.
  • Implementasi Solusi : Pilihlah solusi terbaik dan implementasikan dengan cermat.
  • Evaluasi Hasil : Setelah solusi diimplementasikan, evaluasilah hasilnya untuk memastikan bahwa masalah telah teratasi dengan baik.

Proses dan Contoh Problem Solving

Sebagai contoh, pertimbangkanlah situasi di mana sebuah perusahaan mengalami penurunan penjualan. Kita dapat menggunakan metode problem solving untuk mengatasi masalah ini dengan mengidentifikasi penyebab penurunan penjualan, mengembangkan strategi untuk meningkatkan penjualan, dan mengevaluasi hasil dari strategi tersebut.

Mengapa Skill Problem Solving Penting?

Skill problem solving sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam karier dan kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki kemampuan ini, kita dapat:

  • Meningkatkan Efisiensi : Dengan mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif, kita dapat meningkatkan efisiensi dalam berbagai tugas.
  • Meningkatkan Kreativitas : Proses pemecahan masalah memerlukan kreativitas untuk menghasilkan solusi yang inovatif.
  • Meningkatkan Kepercayaan Diri : Dengan mampu menyelesaikan masalah, kita dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan diri.
  • Meningkatkan Produktivitas : Dengan mengatasi masalah secara efektif, kita dapat meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

Tips Meningkatkan Skill Problem Solving

  • Selalu Jaga Pikiran Terbuka : Terima masukan dari orang lain dan pertimbangkan berbagai sudut pandang.
  • Gunakan Pendekatan Sistematis : Gunakan pendekatan yang sistematis dalam mengidentifikasi masalah dan mengembangkan solusi.
  • Jangan Takut untuk Mencoba Hal Baru : Jangan takut untuk mencoba pendekatan atau solusi yang belum pernah dicoba sebelumnya.
  • Pelajari dari Pengalaman : Pelajari dari pengalaman kita sendiri maupun orang lain dalam menyelesaikan masalah.
  • Latih Skill Kita : Latihlah kemampuan problem solving kita secara teratur dengan memecahkan masalah kecil sehari-hari.

Dengan meningkatkan skill problem solving, kita dapat menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan kita dengan lebih baik, baik dalam konteks profesional maupun pribadi.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/

MySkill

Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023 . Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas , IDN Times, Forbes , Indeed , Semrush , Hubspot , AIHR , Nielsen Norman Group , Xero , Atlassian , Canva , W3 , Grammarly dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

  • https://pajakdaerah.jemberkab.go.id/webtools/vexana_1/
  • https://manasik.eduraya.co.id/dewa288/
  • https://ubereatslikeapp.com/
  • https://setda.kepahiangkab.go.id/toto/
  • https://eabsensi.polmankab.go.id/dewa288/index.html
  • http://ft.unla.ac.id/wp-admin/dewatogel/
  • http://ft.unla.ac.id/wp-content/mpo4d/
  • https://bprs-mrb.co.id/raja168/
  • https://bprs-mrb.co.id/fijislot/
  • https://bprs-mrb.co.id/slotmpo168/
  • https://bprs-mrb.co.id/akun5000/
  • https://smkkopti.sch.id/mpo/
  • https://smkkopti.sch.id/188/
  • http://pustaka.poltekatipdg.ac.id/images/slot-gacor/
  • https://siakad.steialishlah.ac.id/upload/raja168/
  • https://matematika.uin-malang.ac.id/perpustakaan/rajaslot/
  • https://bkhp.unitomo.ac.id/wp-content/
  • https://infoakademik.unitri.ac.id/dewa288/
  • https://csirt.sumbarprov.go.id/application/gacor-dewa288/
  • https://csirt.sumbarprov.go.id/application/akun5000/
  • https://kelurahangadul.purbalinggakab.go.id/raja168/
  • http://ft.unla.ac.id/gdewa288/
  • http://ft.unla.ac.id/akun5000/
  • http://repositoryfh.unla.ac.id/fiji/
  • http://repositoryfh.unla.ac.id/raja168/
  • http://digilibft.unla.ac.id/raja-dewa288/
  • http://digilibft.unla.ac.id/slotmpo168/
  • https://setda.kepahiangkab.go.id/raja-slot168/
  • https://setda.kepahiangkab.go.id/demo/
  • https://matematika.uin-malang.ac.id/5000/
  • https://matematika.uin-malang.ac.id/wp-content/
  • https://matematika.uin-malang.ac.id/wp-content/fiji-qris/
  • https://jrem.pnc.ac.id/fiji-totogacor/
  • https://baiksekali.blob.core.windows.net/naik/informasi-permainan-mahjong.html
  • -https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/raja168/
  • -http://digilibft.unla.ac.id/raja168/
  • -http://digilibft.unla.ac.id/spaceman-demo/
  • -https://siakad.ummat.ac.id/test/excel/
  • https://matematika.uin-malang.ac.id/wp-includes/888slot/
  • https://siakad.ummat.ac.id/test/excel/gacordewa288/
  • https://siakad.ummat.ac.id/test/excel/akun5000/
  • https://siakad.ummat.ac.id/test/excel/wismabet/
  • https://satudata.lombokbaratkab.go.id/data/
  • https://csirt.sumbarprov.go.id/files/
  • https://pmb.iahn-gdepudja.ac.id/berkas/-/
  • https://pmb.iahn-gdepudja.ac.id/berkas/fiji/
  • https://idnslotraja853.web.fc2.com/
  • https://matematika.uin-malang.ac.id/wp-includes/wismabet/
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/kinitoto/
  • https://sinaker.dumaikota.go.id/tun/
  • https://elkpj.pemalangkab.go.id/web/tun/
  • https://pembayaran.polhas.ac.id/tun/
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/slotmpo168/
  • https://siakad.steialishlah.ac.id/upload/akun5000/
  • https://slot88.art/
  • https://pajakdaerah.jemberkab.go.id/system/gacordewa288/index.html
  • http://sked.fk.unjani.ac.id/gacordewa288/
  • https://ppid.lldikti2.id/wp-admin/gacordewa288/index.html
  • https://siakad.ummat.ac.id/excel/toto-slot/
  • https://matematika.uin-malang.ac.id/wp-includes/toto-slot/
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/bet-200/
  • https://siakad.ummat.ac.id/test/excel/fiji-slot88/
  • https://siakad.ummat.ac.id/test/excel/index.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-01.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-02.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-03.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-04.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-05.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-06.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-07.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-08.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-09.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-10.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-11.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-12.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-13.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-14.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-15.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-16.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-17.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-18.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-19.html
  • https://hokkhiyok-cze8c6fmfkh2fkch.z03.azurefd.net/$web/slot-20.html
  • https://siakad.steialishlah.ac.id/upload/raja-dewa288/
  • https://siakad.steialishlah.ac.id/upload/slotmpo168/
  • https://e-katalogumkm.malangkota.go.id/writable/cache/
  • https://eabsensi.polmankab.go.id/slotmpo16-4d/
  • https://eabsensi.polmankab.go.id/akun5000-maxwin5000/
  • https://meroket.blob.core.windows.net/$web/gacordewa288-link-slot-gacor-dewa288-hari-ini-gampang-maxwin-modal-200-perak.html
  • https://meroket.blob.core.windows.net/$web/raja168-daftar-situs-raja-slot-toto-gacor-resmi-gampang-menang-2024.html
  • https://csirt.sumbarprov.go.id/mpo168/
  • https://csirt.sumbarprov.go.id/toto-gacor/
  • https://statistik.kepahiangkab.go.id/assets/toto/
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/css/
  • http://gunungsamarinda.balikpapan.go.id/gacor288/
  • https://digilib.itskesicme.ac.id/888slot/
  • https://digilib.itskesicme.ac.id/rajaslot/
  • https://digilib.itskesicme.ac.id/dewa288/
  • https://digilib.itskesicme.ac.id/188bet/
  • https://digilib.itskesicme.ac.id/toto/
  • slot thailand
  • scatter hitam
  • https://sibela.promiseterbuka.ut.ac.id/gacordewa288/
  • https://sibela.promiseterbuka.ut.ac.id/slotmpo168/
  • https://sibela.promiseterbuka.ut.ac.id/fijislot/
  • https://tender.promiseterbuka.ut.ac.id/akun5000/
  • https://tender.promiseterbuka.ut.ac.id/raja168/
  • https://csirt.sumbarprov.go.id/application/bet-200/
  • https://tender.promiseterbuka.ut.ac.id/dewa288/
  • https://tender.promiseterbuka.ut.ac.id/slot-4d/
  • https://tender.promiseterbuka.ut.ac.id/fijislot-slot88/
  • https://tender.promiseterbuka.ut.ac.id/gacordewa-toto/
  • https://matematika.uin-malang.ac.id/wp-includes/toto-gacor/
  • https://pajakdaerah.jemberkab.go.id/system/fijislot/index.html
  • https://pajakdaerah.jemberkab.go.id/system/slotmpo168/index.html
  • https://pajakdaerah.jemberkab.go.id/system/raja168/index.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/gacordewa/
  • https://dinkes.wonogirikab.go.id/pkmwonogiri1/toto-gacor/
  • https://siakad.ummat.ac.id/excel/slotmpo168/
  • https://siakad.ummat.ac.id/excel/fijislot/
  • https://dinkes.wonogirikab.go.id/pkmwonogiri1/slot-demo/
  • https://sisdesa.id/
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/raja168/
  • https://siakad.ummat.ac.id/ksp_bak/lppm/dewa288/
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/fijislot-88/
  • https://dinkes.wonogirikab.go.id/pkmwonogiri1/raja-gacor/
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/dewa288-qris/
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/deposit-5000/
  • https://dinkes.wonogirikab.go.id/gacordewa288/
  • http://digiliblemlit.unla.ac.id/raja/
  • http://digiliblemlit.unla.ac.id/qris-slot/
  • https://dinkes.wonogirikab.go.id/assets/raja168/
  • https://dinkes.wonogirikab.go.id/assets/fijislot/
  • https://dinkes.wonogirikab.go.id/assets/padiwin88/
  • https://dinkes.wonogirikab.go.id/assets/akun5000/
  • https://upabahasa.upnvj.ac.id/gacordewa288/
  • https://upabahasa.upnvj.ac.id/slot-demo/
  • https://bojonegara-bojonegara.desa.id/fijislot/
  • https://bojonegara-bojonegara.desa.id/raja168/
  • https://bojonegara-bojonegara.desa.id/akun5000/
  • https://bojonegara-bojonegara.desa.id/slotmpo168/
  • https://siakad.ummat.ac.id/excel/raja168/
  • https://akademik.stkippacitan.ac.id/fiji/
  • https://akademik.stkippacitan.ac.id/raja168/
  • https://siakad.ummat.ac.id/application/cache/
  • https://desanusantara.id/
  • https://prioritaslampung.id/
  • https://serambisulawesi.id/
  • https://puskesmas-pacitan.id/
  • https://desaindonesia.id/
  • https://sulawesiutara.id/
  • https://dprdjawatengah.id/
  • https://kretek-kebumen.id/
  • https://1desa.id/
  • https://komisiinformasipapua.id/
  • https://kpumanggaraibarat.id/
  • https://pariwisatabandungbarat.id/
  • https://desatanjung.id/
  • https://desabojong.id/
  • https://gelorabekasikota.id/
  • https://lintaskota.id/
  • https://imigrasipematangsiantar.id/
  • https://sekolahdesa.id/
  • https://desadamai.id/
  • https://desabintangsari.id/
  • https://partaiibu-gorontalo.id/
  • https://binadesa.id/
  • https://gerbangdesa.id/
  • https://desamuda.id/
  • https://slotmpo168.id/
  • https://cooldev.id/
  • https://akun5000.id/
  • https://mastek.id/
  • https://dialektiknews.id/
  • https://fijislot.id/
  • https://halalfestival.id/
  • https://fxclmarkets.id/
  • https://raja168.id/
  • https://supertankwars.id/
  • https://digitaldeveloper.id/
  • https://rajadewa288.id/
  • https://javafoundation.id/
  • https://graphology.id/
  • https://gacordewa288.id/
  • https://rentalsupadio.id/
  • https://divestama.id/
  • https://siakad.ummat.ac.id/ksp_bak/lppm/cuan1.html
  • https://siakad.ummat.ac.id/ksp_bak/lppm/cuan2.html
  • https://siakad.ummat.ac.id/ksp_bak/lppm/cuan3.html
  • https://siakad.ummat.ac.id/ksp_bak/lppm/cuan4.html
  • https://siakad.ummat.ac.id/ksp_bak/lppm/cuan5.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa1.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa2.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa3.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa4.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa5.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa6.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa7.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa8.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa9.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa10.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa11.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa12.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa13.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa14.html
  • https://iss-mbkm.mercubuana.ac.id/storage/bisa15.html

04 Mar 2022

Apa itu problem solving manfaat dan penerapannya.

Artikel - FAS,

Artikel - FET,

Artikel - FOB,

Artikel - FOE,

 alt=

Masalah dapat didefinisikan sebagai situasi atau tantangan yang memerlukan tindakan atau pemecahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, masalah dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang melibatkan identifikasi, pemahaman, dan penyelesaian suatu masalah.

Proses penyelesaian masalah dimulai dengan pengenalan masalah, kemudian analisis masalah untuk mengetahui penyebabnya dan solusi yang mungkin. Setelah itu, langkah-langkah konkret diambil untuk menerapkan solusi tersebut, dan hasilnya dievaluasi untuk memastikan bahwa masalah telah diselesaikan secara efektif.

Dalam penyelesaian masalah, berbagai keterampilan dapat diperlukan, termasuk kreativitas, pemikiran kritis, pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk membangun dan menguji solusi. Ini adalah proses penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Kemampuan untuk mengatasi masalah dengan efektif dapat membantu seseorang mengatasi masalah, mencapai tujuan, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Bagaimana Proses Problem Solving Terjadi?

Untuk mengatasi masalah atau situasi tantangan, seringkali seseorang menggunakan proses penyelesaian masalah. Pada tahap pertama, masalah diidentifikasi. Ini berarti masalah dikenali dengan jelas. Setelah itu, analisis masalah dilakukan untuk memahami sumber masalah, serta akibatnya. 

Pada tahap ketiga, ide kreatif digunakan untuk menghasilkan berbagai alternatif solusi. Setelah itu, evaluasi solusi dilakukan untuk menentukan solusi terbaik berdasarkan hasilnya. Tahap berikutnya adalah menerapkan solusi melalui rencana tindakan yang jelas, dan terakhir, evaluasi hasilnya. 

Proses penyelesaian masalah membantu orang mengatasi masalah dengan cara yang terorganisir dan efektif, menghasilkan solusi yang lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Manfaat Problem Solving

Manfaat Problem Solving

Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau:

1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah  

Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri, mencari solusi yang lebih baik, dan mengurangi tingkat stres yang dihadapi ketika menghadapi masalah.

2. Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan

Proses analisis dan evaluasi yang dikenal sebagai penyelesaian masalah membantu orang membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi dan profesional, seperti memilih karir, investasi, atau keputusan-keputusan penting lain dalam hidup.

3. Meningkatkan Kreativitas 

Saat menghadapi masalah, seseorang seringkali harus berpikir kreatif untuk menemukan cara baru untuk menyelesaikannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan kreatif dan inovasi.

4. Meningkatkan Komunikasi 

Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, penyelesaian masalah sering melibatkan kerja tim, di mana orang harus berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

5. Meningkatkan Produktivitas

Dengan memecahkan masalah secara efektif, individu dan kelompok dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yang berkontribusi pada pencapaian tujuan dan hasil yang diinginkan.

6. Meningkatkan Kepercayaan Diri 

Mengatasi masalah dengan sukses dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Ini karena mereka sadar bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan.

7. Pengembangan Karier

Dalam konteks karir, kemampuan pemecahan masalah sangat dihargai. Orang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja.

8. Meningkatkan Kualitas Hidup 

Kemampuan menyelesaikan masalah dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Ini karena kemampuan pemecahan masalah memungkinkan orang untuk mengatasi masalah yang mungkin menghalangi mereka dari mencapai tujuan dan kebahagiaan pribadi mereka.

Oleh karena itu, mempelajari kemampuan menyelesaikan masalah adalah langkah yang bagus untuk membangun diri sendiri dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penerapan Problem Solving di Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, memecahkan masalah berarti mengatasi berbagai situasi dan masalah. Pertama-tama, penting untuk mengidentifikasi masalah dengan jelas. Ini berarti merumuskan masalah dengan tepat, menemukan sumbernya, dan memahami bagaimana masalah tersebut akan mempengaruhi kehidupan kita. Misalnya, beban kerja yang berlebihan adalah masalah jika seseorang mengalami stres karena terlalu banyak tugas yang harus mereka selesaikan.

Analisis dilakukan setelah masalah ditemukan. Ini mencakup mengumpulkan informasi, memikirkan solusi yang mungkin, dan memahami akibat dari setiap solusi. Orang mungkin perlu mempertimbangkan contoh di atas atau meminta bantuan rekan kerja.

Selanjutnya, langkah ketiga adalah membuat dan menerapkan solusi. Ini mencakup membuat rencana tindakan yang jelas, mengambil tindakan konkrit untuk mengatasi masalah, dan dengan konsisten mengikuti rencana tersebut. Mengatur prioritas tugas, menggunakan alat manajemen waktu, atau berbicara dengan atasan tentang cara memberikan tugas yang lebih seimbang adalah beberapa solusi untuk beban kerja yang berlebihan.

Terakhir, refleksi dan evaluasi adalah langkah penting dalam menyelesaikan masalah. Setelah penerapan solusi, sangat penting untuk menilai apakah masalah telah diselesaikan dengan baik dan apakah solusi itu efektif. Jika hasil yang diinginkan belum dicapai, orang harus siap untuk merevisi rencana dan mencari solusi yang lebih baik atau perbaikan.

Problem solving membantu orang mengatasi masalah dengan lebih baik, mengurangi stres, meningkatkan kualitas hidup, dan membuat keputusan yang lebih baik. Ini juga membantu mereka tumbuh dalam keterampilan penting yang mereka miliki secara pribadi dan profesional. Problem solving dapat menjadi alat yang kuat untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari jika dilakukan dengan cara yang sistematis dan berpikir kritis.

Sampoerna University

Sampoerna University adalah sebuah universitas terakreditasi penuh di Indonesia yang menawarkan pilihan terbaik bagi mereka yang mencari pendidikan internasional unggul. Kami adalah universitas swasta, non-denominasi, nirlaba yang berlisensi dan terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 

Sampoerna University menawarkan berbagai program sarjana dan magister di bidang-bidang seperti bisnis , teknologi informasi , kreativitas dan desain , serta studi kelas dunia. Universitas ini menempatkan fokus pada pendekatan pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada industri, dengan tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa berhasil dalam karir mereka.

Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi mahasiswa, dengan dukungan fasilitas modern dan fakultas yang berkualitas. Kami juga memberikan beasiswa dan program bantuan keuangan untuk mendukung aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa berprestasi.

Dalam beberapa tahun sejak didirikan, Sampoerna University telah menjadi pilihan pendidikan tinggi yang menarik bagi calon mahasiswa di Indonesia. Dengan pendekatan pembelajaran yang inovatif, koneksi industri yang kuat, dan fokus pada pengembangan karir, kami memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Segera daftar untuk ikut proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini . Admission Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail.

Jadwalkan dengan kami kapanpun kamu ingin visit tour kampus on-site atau virtual!

Recent Post

Featured Image

Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Featured Image

Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Featured Image

7 Bisnis Model Yang Paling Populer

Share This Article

Recent More

Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Jun, 20 2024

Apa Itu SAP Consultant?  Konsultan SAP adalah seorang profesional yang ahli dalam sistem perangkat...

Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Dunia game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi banyak orang, game...

apa itu problem solving dan contohnya

Jun, 15 2024

Di era yang penuh dengan persaingan dan dinamika, bisnis model menjadi pedoman penting bagi...

  • Seputar Kerja

Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

Maret 20, 2024

apa itu problem solving dan contohnya

Di masa ini, problem solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki karyawan, terutama pemimpin dan manajer. Ada banyak manfaat problem solving , mulai dari mempermudah pengambilan keputusan hingga meningkatkan efisiensi. Tapi apa itu problem solving sebenarnya? Apa saja skill problem solving yang perlu Anda kuasai?

Dalam bahasan kali ini, kita akan membahas dengan lengkap tentang problem solving , tujuan, manfaat, dan berbagai metodenya. Yuk, scroll ke bawah untuk tahu kelanjutannya!

Apa itu Problem Solving ?

Problem Solving adalah Hal Penting dalam Sebuah Tim

Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.

Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change , pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.

Agar proses pemecahan masalah terlaksana, ada beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:

  • Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.
  • Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
  • Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.

Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.

Tujuan Problem Solving

Tujuan problem solving adalah untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan hasil terbaik

Setelah mengetahui apa itu problem solving , kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah:

  • Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah
  • Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada
  • Melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru
  • Melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik
  • Melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada

Sementara itu, melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Manfaat Menerapkan Teamwork Karyawan di Perusahaan Anda

  Tahapan Problem Solving

Tahapan Problem Solving dalam Sebuah Tim

Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving . Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.

1. Mendefinisikan Masalah

Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.

Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.

2. Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah

Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Dalam satu kali brainstorming , Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.

4. Mengembangkan Solusi Alternatif

Claire Cook – penulis terkenal asal Amerika Serikat – pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana ( plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.

5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya

Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.

Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.

Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.

BACA JUGA: Jenis Kepemimpinan Dalam Perusahaan. Anda Termasuk yang Mana?

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving Terbaik untuk Perusahaan

Dalam proses problem solving , ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:

1. Linear Thinking

Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking . Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.

Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.

2. Design Thinking

Berbeda dengan linear thinking , dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user . Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.

Proses Metode Design Thinking menurut Stanford

Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

3. Creative Problem Solving

Ketika kita membahas apa itu problem solving , maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.

Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box . Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.

4. Solution-based Thinking

Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking , yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.

Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving . Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking . Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving .

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu problem solving , tujuan, dan metode-metodenya. Skill problem solving adalah salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset berharga, baik untuk masa sekarang atau masa depan.

Apakah perusahaan Anda sedang mencari karyawan berkualitas tersebut? Kesulitan menemukan platform penyedia SDM dengan skill problem solving tingkat tinggi? Pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus dan jemput anggota tim impian Anda sekarang juga!

Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha

Download Aplikasi KitaLulus sekarang!

‍#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!

pasang loker

MAS Software

Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

apa itu Problem Solving

Ketika kamu ingin melamar pekerjaan atau bahkan sudah bekerja di sebuah perusahaan, mungkin kamu akan ditanyakan soal problem solving. Apa itu problem solving ? 

Pasalnya, di dalam sebuah organisasi seperti di perusahaan, bahkan kehidupan individual, problem solving sangat bermanfaat, terlebih untuk sebuah penyelesaian masalah. Jadi sebenarnya apa itu problem solving ?

Apa itu Problem Solving?

Manfaat memiliki kemampuan problem solving, mendefinisikan suatu masalah, mengembangkan solusi alternatif , menentukan solusi terbaik , menerapkan solusi dan mengevaluasi, berani mengubah pola pikir yang umum, melakukan identifikasi masalah yang sedang dihadapi, gunakan metode mind mapping, selalu terbuka dan mencari ide-ide yang kreatif (brainstorming), cobalah untuk mengembangkan kemampuan komunikasi.

Problem solving sendiri merupakan sebuah aktivitas mulai dari mendefinisikan suatu masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan prioritas, menyeleksi berbagai pilihan solusi, serta mengimplementasikan solusi tersebut. Intinya sebuah proses kegiatan penyelesaian masalah.  

Karena berproses, jadi problem solving ini memiliki langkah-langkah yang lebih rinci untuk setiap prosesnya. Bahkan, dalam melakukan problem solving, seseorang harus bisa membedakan yang mana gejala dan mana masalah yang sebenarnya. 

Karena, jika sudah menetapkan sebuah masalah, kamu bisa mengumpulkan fakta-faktanya, baru kamu juga akan bisa menemukan akar masalah yang sebenarnya.

Memang cukup sulit, apalagi bagi kamu yang sering pergi dari masalah. Tapi mulai sekarang, cobalah untuk bisa menyelesaikan masalah yang sedang kamu alami. 

Agar lebih mudah dan detail dalam mengetahui masalah itu seperti apa, coba cek deretan pertanyaan untuk diri kamu sendiri berikut ini:

  • Masalah yang sedang dialami benar-benar ada atau hanya dugaan semata?
  • Apakah masalah tersebut bisa berpeluang memberikan keuntungan?
  • Apakah masalah ini penting bagimu dan benar-benar perlu diselesaikan?
  • Apakah masalah tersebut bisa kamu selesaikan sendiri, atau butuh orang lain untuk menyelesaikannya?

Setelah melihat pertanyaan tersebut dan kamu sudah memiliki jawabannya, tanyakan juga pada dirimu, adakah tujuan yang ingin Anda capai, dari permasalahan masalah tersebut? Misalnya, agar kamu tidak dicap buruk oleh bos, hingga agar kamu tidak dipecat dari kerjaan dan lainnya. 

Nah, jika dilihat dari sudut pandang pemilik bisnis, maka tujuan utama kamu dari penyelesaian masalah ini, tentunya harus mendapatkan lebih banyak keuntungan demi bisa mengembangkan bisnis.

Dengan penyelesaian masalah ini atau problem solving , maka kamu tidak akan terombang-ambing dalam masalah yang tak kunjung selesai, bahkan bisa membuat kamu melenceng dari tujuan.

Seperti yang diketahui, bahwa kehidupan ini masalah akan terus ada, sekaya apapun kamu hingga sebahagia apapun kamu. Nah, jika sudah tau apa itu problem solving, maka kamu juga harus tahu manfaat problem solving itu sendiri dan menerapkan di kehidupan sehari-hari. 

Pasalnya, manfaat dari memiliki kemampuan problem solving , sangat penting untuk dimiliki, entah sebagai apapun kamu. Mulai dari sebagai orang tua, guru, pebisnis, pelajar, mahasiswa, karyawan, apalagi sebagai pimpinan di dalam suatu perusahaan. 

Tidak hanya itu, kemampuan ini memang harus dilatih, karena kemampuan pemecahan masalah ini sangat erat hubungannya dengan berbagai keahlian, seperti kemampuan komunikasi, mendengar, meneliti, kreativitas, menganalisa, kerja tim, serta pengambilan keputusan.

Baca Juga : 6 Jenis Struktur Organisasi Perusahaan yang Harus Anda Ketahui

Tahapan dalam Proses Problem Solving  

Tahapan pertama dalam memecahkan suatu masalah adalah dengan mendefinisikannya terlebih dahulu. 

Bagaimana caranya? Yakni dengan menganalisa masalah apa yang sedang terjadi, karena dalam masalah ada banyak hal yang bisa melatarbelakangi, serta yang mempengaruhi sebuah masalah.

Berikutnya adalah mengembangkan solusi alternatif, dengan cara mengetahui sumber masalahnya. Setelah itu, maka kamu bisa lanjut ke tahapan yang selanjutnya, yakni mengembangkan dan memikirkan alternatif solusi yang ada. 

Tidak hanya butuh action, pemikiran kreatif juga diperlukan dalam mengembangkan solusi. Kamu harus memiliki banyak pemikiran dan sudut pandang yang baik dari segala sisi. 

Jika sudah memiliki beberapa pengembangan solusi, selanjutnya bandingkan berbagai alternatif.

Kamu pasti senang, jika kamu sudah mengetahui apa masalah dan akar masalah yang sedang kamu alami, namun akan lebih senang lagi jika kamu juga bisa menemukan solusi terbaiknya. 

Karena, tujuan utama dari problem solving adalah menemukan solusi terbaik, dari permasalahan. Maka dari itu, jika kamu sudah memikirkan alternatif dan membandingkannya, selanjutnya tentukan solusi mana yang menurutmu paling tepat, untuk bisa selesaikan masalah tersebut. 

Pastikan juga, bahwa solusi tersebut atau yang kamu pilih, tidak berpotensi menyebabkan masalah lainnya.

Selanjutnya, adalah tahapan yang terakhir dari proses problem solving , yakni menyusun strategi, mendiskusikannya dengan anggota tim lainnya, serta menerapkan solusi yang telah dipilih bersama.

Tidak hanya fokus dalam pengambilan solusi yang kamu pilih, kamu juga harus tetap mencari hasilnya dan keuntungannya buat kamu bahkan tim. Jangan lupa juga untuk menerima masukan dari berbagai pihak. Setelah itu, kamu dan tim bisa mengevaluasi hasil, dari penyelesaian tersebut.

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa kemampuan problem solving ini, perlu dilatih agar terbiasa ketika kamu menemukan masalah dan bukan menghindar. 

Bahkan, kemampuan problem solving juga bisa ditingkatkan agar kamu bisa lebih siap dan bisa memecahkan masalah dengan cepat dan profesional. 

Maka dari itu, kamu perlu belajar dan latihan untuk meningkatkan kemampuan problem solving, dengan melakukan hal-hal berikut ini, untuk meningkatkan kemampuan problem solving. 

Pertama, dalam menyelesaikan masalah kamu tidak boleh diam saja, karena kamu harus mulai berani untuk mengubah pola pikir umum, yang itu-itu saja. Kamu harus bisa berpikir ari berbagai sudut pandang dan baiknya selalu berpikir positif. 

Seperti, jika kamu bertemu masalah kecil tapi disepelekan. Nah, mulai sekarang kamu harus coba ubah pemikiran tersebut, karena bagaimana jika kamu dihadapkan dengan masalah besar? Di sini kamu dituntut untuk menjadi berani menghadapi berbagai masalah apapun itu dan jadikan sebagai tantangan.

Seperti yang sudah dibahas di atas, bahwa proses problem solving memiliki beberapa tahap. Nah, di salah satu tahapnya juga perlu dilakukan latihan, seperti melakukan identifikasi masalah. 

Dari sering melakukan identifikasi masalah, maka kamu bisa melihat sumber permasalahan lebih mudah. Kamu juga harus sering-sering bertanya kepada diri sendiri untuk menemukan akar masalahnya. 

Akan tetapi, dalam mengidentifikasi masalah sebaiknya kamu tidak menebak-nebak sumbernya. Kamu harus bisa berpikir secara logis, terutama soal sumber masalah dan pencarian solusinya. 

Jika kamu masih kesulitan dalam melakukan problem solving, maka kamu bisa gunakan metode mind mapping, karena metode ini memiliki berbagai macam kelebihan.

Contohnya seperti dapat meningkatkan kemampuan berpikir yang lebih kreatif bahkan metode ini juga bisa membantu merangsang kinerja otak. 

Tidak sebatas mengembangkan, dengan metode ini juga kamu dapat membantu menemukan ide-ide baru. Kamu juga akan lebih fokus ke pikiran yang logis, dalam menerapkan proses problem solving. 

Isi kepalamu, jika dipaksa untuk menyelesaikan masalah pasti akan bercabang. Maka dari itu, pikiran kamu harus selalu terbuka terlebih dalam mencari ide-ide kreatif. 

Kamu bisa mencari ide-ide kreatif, salah satunya dengan cara melakukan brainstorming atau diskusi bersama teman. Semakin banyak kepala, kamu brainstorming akan lebih banyak berjalan. Terlebih, jika kamu telah menemukan ide dari hal-hal yang telah disampaikan oleh anggota tim. 

Maka dari itu, ketika sedang brainstorming, kamu harus mengeluarkan pendapat apapun, agar ucapanmu bisa dijadikan ide bagi kamu sendiri dan tim lain. 

Ucapkan apa saja yang ada di kepalamu, maka ide yang terlintas di kepala bisa didengarkan oleh orang lain. Dengan begitu, kamu akan dimudahkan ketika sedang mengatasi suatu masalah. Karena semakin banyak ide, maka akan ada banyak jalan sebagai solusi permasalahan.

Komunikasi dalam sebuah organisasi sangat penting, bahkan dalam pikiran di dalam diri sendiri. Sehingga, jika kamu sudah memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mumpuni, maka proses mengidentifikasi masalah, juga akan berjalan dengan lebih mudah. 

Dengan komunikasi yang baik dan lancar, maka kamu bisa menjabarkan semua ide-ide yang ada di kepalamu, yang berguna untuk mengatasi masalah.

Tanpa komunikasi yang baik, belum tentu kamu bisa mengungkapkan masalah di diri sendiri, apalagi masalah yang melibatkan banyak pihak. 

Maka dari itu, jangan meremehkan kemampuan komunikasi, karena hal tersebut memang sangat dibutuhkan, terlebih dalam dunia kerja. 

Jadi apa itu problem solving? Apakah kamu perlu untuk memiliki kemampuan ini? Tentu saja. Terlebih kamu sedang berada di dalam sebuah organisasi seperti di perusahaan, bisnis, bahkan di rumah sekalipun. 

Terlebih jika dalam sebuah bisnis, karena taruhannya adalah keuntungan dan kerugian. Di mana kamu benar-benar harus memikirkan penyelesaian masalah, jika tidak ingin rugi atau bangkrut. 

Misalnya saja, jika kamu punya masalah di pendataan keuangan, barang, stok bahan, dan lainnya, yang setiap periode hasilnya selalu berantakan. 

Belum lagi, pendataan secara manual membuatmu menghabiskan waktu lebih banyak, dan repot, karena cara tersebut sangat konvensional. 

Nah, solusi dari masalah tersebut adalah, kamu bisa gunakan program software akuntansi yang lebih modern, untuk menyelesaikan masalah pendataan yang berantakan dan lama. 

Kamu bisa gunakan software akuntansi modern seperti MASERP , karena software tersebut bisa membantu kamu dalam mendata pemasukan serta pengeluaran keuangan, stok barang, bahan baku, bahkan hingga gaji karyawan. 

Dengan MASERP, kamu tidak perlu repot mendata secara manual lagi, karena MASERP akan bekerja secara otomatis, dan pastinya akan membantu pekerjaan kamu lebih praktis, mudah, dan cepat. 

Baca Juga : Petty Cash Adalah Kas Kecil yang Berguna Bagi Perusahaan

New call-to-action

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Problem Solving (Pemecahan Masalah) : Pengertian, Indikator, Faktor, dsb

apa itu problem solving dan contohnya

Daftar Isi ⇅ show

Salah satu keterampilan yang digaungkan untuk menghadapi era pendidikan abad 21 adalah problem solving atau pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan salah satu skill set penting untuk menghadapi tuntutan hidup di zaman yang serba cepat ini. Mengapa? Karena kecepatan dan ketelitian merupakan hal yang amat berbenturan, dan ketika kita ingin mewujudkannya, maka akan timbul banyak permasalahan, yakni kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dengan demikian keterampilan problem solving amatlah dibutuhkan di masa ini.

Namun demikian tidak usah menyalahkan kebutuhan abad 21, revolusi industri 4.0, atau pengaruh globalisasi juga pada dasarnya setiap orang akan menghadapi masalah. Kita semua akan selalu menemui masalah dalam kehidupan sehari-hari dan akan selalu berusaha untuk memecahkannya. Tentunya tingkat kesulitannya amatlah beragam, mulai dari yang sudah memiliki langkah untuk menyelesaikannya, hingga masalah baru yang lebih sulit untuk dipecahkan.

Oleh karena itu problem solving serta kemampuan memecahkan masalah merupakan konsep dan keterampilan penting yang harus dipahami dan dikuasai. Berikut adalah berbagai uraian mengenai problem solving atau pemecahan masalah mulai dari pengertian, indikator, hingga faktor-faktor yang memengaruhinya.

Pengertian Problem Solving

Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

Sementara itu menurut Lucenario dkk (dalam Khoiriyah & Husana, 2018, hlm. 151) problem solving adalah aktivitas yang membutuhkan seseorang antuk memilih jalan keluar yang dapat dilakukan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya yang berarti melakukan pergerakan antara keadaan sekarang dengan kondisi yang diharapkan. Hal ini berkaitan dengan definisi masalah yang berarti kenyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan problem solving berusaha untuk memperbaiki kenyataan tersebut menjadi sesuai dengan harapan.

Selanjutnya, menurut Solso (dalam Mawaddah, 2015) pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menentukan solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Tentunya solusi spesifik berarti solusi yang sesuai dengan masalah yang terjadi. Selain itu, Gagne dalam (Made, 2016, hlm. 52) mengemukakan bahwa problem solving dapat dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Kombinasi dari sejumlah aturan dapat dipahami sebagai algoritma atau langkah-langkah yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa problem solving adalah aktivitas proses berpikir untuk mencari solusi berupa suatu prosedur atau langkah yang spesifik dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Jenis Masalah

Terdapat beberapa jenis masalah, yaitu:

  • Masalah yang prosedur pemecahannya sudah ada dan telah diketahui siswa;
  • Masalah yang prosedur pemecahannya belum diketahui oleh siswa;
  • Masalah yang sama sekali belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Tentunya dalam pendidikan abad 21, kemampuan pemecahan masalah yang diharapkan dapat dikuasai adalah penyelesaian masalah terhadap masalah yang belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Indikator Problem Solving

Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa seseorang atau dalam bidang pendidikan spesifiknya peserta didik telah mampu menggunakan kemampuan problem solvingnya? Terdapat indikator yang dapat mencirikan bahwa seseorang tengah mempraktikan kemampuan pemecahan masalah. Menurut Johnson & Johnson (Tawil & Liliasari, 2013, hlm. 93) indikator-indikator penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • “Mampu mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, sehingga peserta didik mengerti masalah apa yang akan dikaji. Dalam hal ini, peserta didik harus mampu mendefinisikan beberapa masalah mengenai isu-isu hangat yang terjadi di lingkungannya;
  • “Mampu mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor, baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah”. Jika hal yang pertama dilakukan adalah mengindentifikasi masalah, maka selanjutnya peserta didik harus dapat menyelidiki ataupun menemukan sebab atau alasan terjadi suatu permasalahan tersebut sehingga bisa mencari solusi;
  • “Mampu merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas”. Mengatasi suatu permasalahan tentunya bisa melakukan berbagai hal sesuai tingkat permasalahan yang ada. Strategi yang dilakukan pun bisa berbedabeda sehingga perlu adanya alternatif strategi yang lain jika salah satu strategi tidak dapat berhasil mengatasi suatu permasalahan tersebut;
  • “Mampu menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan”. Pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam memecahkan suatu masalah karena menentukan strategi yang paling baik dari beberapa alternatif strategi yang ada;
  • “Mampu melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil”. Evaluasi dilakukan agar dapat memperbaiki hal-hal yang salah dari kegiatan proses maupun hasil yang dilakukan ketika memecahkan suatu masalah. Sehingga akan menjadi cerminan untuk selanjutnya agar melakukan strategi yang lebih baik lagi.

Tabel Indikator Problem Solving

Jika disusun dalam tabel indikator seperti layaknya indikator-indikator lainnya dalam bidang pendidikan, maka indikator penyelesaian masalah dapat dijabarkan sebagai berikut.

No.Indikator Kemampuan Pemecahan MasalahKeterangan
1Mendefinisikan masalahMerumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, sehingga peserta didik mengerti masalah apa yang akan dikaji
2Merumuskan alternatif strategiMenguji setiap tindakan yang telah dirumuskan
3Menentukan dan menerapkan strategi pilihanPengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan
4Melakukan evaluasiEvaluasi dilakukan agar dapat memperbaiki halhal yang salah dari kegiatan proses maupun hasil yang dilakukan ketika memecahkan suatu masalah

Sumber: Tawil & Liliasari, (2013, hlm. 93)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Problem Solving

Menurut Kartika,(2017, hlm. 327) faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai berikut.

  • Pengalaman Pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal wacana atau soal aplikasi. Pengalaman awal seperti ketakutan terhadap biolohi dapat menghambat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Motivasi Dorongan yang kuat dari dalam diri seperti menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya bisa, maupun dorongan dari luar diri (eksternal) seperti diberikan soal-soal yang menarik, menantang dapat mempengaruhi hasil pemecahan masalah.
  • Kemampuan memahami masalah Kemampuan siswa terhadap konsep-konsep soal, tugas, atau permasalahan nyata yang berbeda-beda tingkatnya dapat memicu perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. keterampilan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada.
  • Kemandirian Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu hal apapun sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Sikap mandiri dapat membuat seseorang mampu menghadapi masalah yang ada. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki sikap mandiri, dia tidak mampu menghadapi jika ada masalah.
  • Kepercayaan diri Kepercayaan diri akan memperkuat motivasi mencapai keberhasilan, karena semakin tinggi kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri, semakin kuat pula semangat untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Langkah-langkah Problem Solving

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • Memahami Masalah Langkah ini sangat menekankan kesuksesan memperoleh solusi masalah. Langkah ini melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta – fakta menentukan hubungan di antara fakta-fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah. Setiap masalah yang ditulis, bahkan yang paling mudah sekalipun harus dibaca berulang kali dan informasi yang terdapat dalam masalah dipelajari dengan seksama. Biasanya siswa harus menyatakan kembali masalah dalam bahasanya sendiri.
  • Membuat Rencana Pemecahan Masalahi Langkah ini perlu dilakukan dengan percaya diri ketika masalah sudah dapat dipahami. Rencana solusi dibangun dengan mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab. Jika masalah tersebut adalah masalah rutin dengan tugas menulis kalimat matematika terbuka, maka perlu dilakukan penerjemah masalah menjadi bahasa matematika. Jika masalah yang dihadapi adalah masalah nonrutin, maka suatu rencana perlu dibuat, bahkan kadang strategi baru perlu digambarkan.
  • Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalahi Untuk mencari solusi yang tepat, rencana yang sudah dibuat dalam langkah harus dilaksanakan dengan hati-hati. Untuk melalui, estimasi solusi yang dibuat sangat perlu. Diagram, tabel, atau urutan dibangun secara seksama sehingga si pemecah masalah tidak akan bingung. Tabel digunakan jika perlu. Jika solusi memerlukan komputasi, kebanyakan individu akan menggunakan kalkulator untuk menghitung daripada menghitung dengan kertas dan pensil dan mengurangi kekhawatiran yang sering terjadi dalam pemecahan masalah. Jika muncul ketidakkonsistenan ketika melaksanakan rencana, proses harus ditelaah ulang untuk mencari sumber kesulitan masalah.
  • Melihat (mengecek) Kembali Selama langkah ini berlangsung, solusi masalah harus dipertimbangkan. Perhitungan harus dicek kembali. Melakukan pengecekan dapat melibatkan pemecahan yang menentukan akurasi dari komputasi dengan menghitung ulang. Jika membuat estimasi, maka bandingkan dengan solusi. Solusi harus tetap cocok terhadap akar masalah meskipun kelihatan tidak beralasan. Bagian penting dari langkah ini adalah ekstensi. Ini melibatkan pencarian alternatif pemecahan masalah.
  • Handayani, Kartika. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah soal cerita matematika. SEMNASTIKA 2017, 06 May 2017, Medan.
  • Khoiriyah, A. J., & Husamah, H. (2018). Problem-based learning: creative thinking skills, problem-solving skills, and learning outcome of seventh grade students. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 4(2), 151–160. https://doi.org/10.22219/jpbi.v4i2.5804
  • Made, W. (2016). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. PT Bumi Aksara.
  • Mawaddah, Siti. (2015). Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran genaratif (generative learning ) di smp. Jurnal Pendidikan Matematika, 3 (2)
  • Tawil, M. & Liliasari. (2013). Berpikir Kompleks. Makassar: Badan Penerbit Universitas Makassar.
  • Uno, Hamzah. 2014. Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif. cetakan ke-10. Jakarta: Bumi Aksara.

Artikel Terkait

Leave a comment.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

apa itu problem solving dan contohnya

Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

Little professor solving math problem on blackboard

Problem Solving Adalah

Manfaat problem solving, proses problem solving dan contohnya, tips meningkatkan kemampuan problem solving.

Secara bahasa, problem solving adalah penyelesaian masalah. Kenali lebih dalam apa maksud dari problem solving, apa saja manfaatnya dan bagaimana prosesnya. Kita akan ulas pula tips meningkatkan kemampuan problem solving beserta contohnya.

Problem solving adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan pengambilan keputusan yang tepat. Berdasarkan buku Konsep Adversity & Problem Solving Skill yang disusun Risma Anita Puriani dan Ratna Sari Dewi, problem solving merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki seseorang.

Untuk mampu memecahkan masalah, orang harus bisa berpikir positif, logis dan sistematis. Kemampuan ini juga berkaitan dengan soft skill lainnya, seperti kemampuan analisis, inovasi, kerja sama tim, komunikasi dan pengambilan keputusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari jurnal penelitian di Universitas Kristen Satya Wacana, problem solving adalah keterampilan intelektual yang diperoleh dari hasil belajar. Pentingnya kemampuan ini antara lain bisa dilihat dari banyaknya perhatian berbagai aliran psikologi terhadap problem solving skill.

Kegiatan keilmuan atau pendidikan tentang pemecahan masalah sebenarnya sudah lama berkembang di berbagai negara, yakni mulai tahun 1927. Selama ini pun sudah berkembang berbagai teori, model, desain, strategi, teknik, dan evaluasi pembelajaran tentang problem solving.

Kemampuan problem solving ini memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat yang dilansir dari realprojects.org dan penelitian UIN Sunan Gunung Djati.

1. Memperbaiki yang Rusak

Dalam hidup, kita pasti selalu menemui masalah, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Masalah bisa saja membuat sesuatu menjadi rusak bahkan hancur. Misalnya masalah di perusahaan yang mungkin bisa membuat bangkrut, atau masalah dengan teman yang membuat hubungan rusak. Seseorang dengan kemampuan problem solving dapat memperbaiki sesuatu yang rusak menjadi baik.

2. Kemampuan Manajemen Risiko

Menyelesaikan masalah biasanya diikuti dengan pertimbangan manajemen risiko. Sering kali masalah memiliki banyak risiko yang harus dihitung agar dampak positif bisa lebih besar daripada dampak negatifnya.

3. Stabilitas Emosi

Semakin sering orang menghadapi masalah dan berhasil menyelesaikannya, maka akan mendapatkan kecerdasan emosional yang tinggi sehingga memperoleh stabilitas emosi.

4. Semakin Kreatif dan Kritis

Semakin beragam masalah yang kita tuntaskan, kita akan semakin kreatif. Sebab dalam proses pemecahan masalah, kita dituntut mencari jalan dengan pemikiran kritis. Di situlah proses kreatif akan tercipta.

5. Terampil Mengambil Keputusan

Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Mungkin kita tak selalu mengambil keputusan secara tepat. Seiring banyaknya masalah yang dihadapi, kita akan semakin terampil mengambil keputusan.

6. Memperluas Pengetahuan

Masalah akan menuntun kita pada pengetahuan-pengetahuan baru yang mungkin belum pernah kita temui. Jika kita mau belajar dari masalah, tentu pengetahuan kita akan semakin luas. Pengetahuan akan suatu masalah yang sudah kita kuasai pun dapat kita bagi kepada orang lain sehingga menjadi lebih bermanfaat.

Pemecahan masalah dilakukan melalui beberapa tahap atau proses. Berikut ini sejumlah proses problem solving dan contohnya, seperti dirangkum dari buku Ruslia Isnawati berjudul Pentingnya Problem Solving Bagi Seorang Remaja dan Universitas Sampoerna.

1. Definisi Masalah

Tahap paling pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus mencari tahu, apa sebenarnya inti dari masalah itu dan dari mana sumbernya. Misalnya ketika menghadapi masalah kinerja karyawan yang menurun, Anda harus tahu apa penyebabnya. Untuk menelusuri ini mungkin tidak mudah, tetapi harus dilakukan mendalam.

2. Identifikasi Masalah

Setelah mengetahui akar masalahnya, maka identifikasi dan petakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah itu, seperti dampak langsung dan tidak langsung, siapa saja yang terlibat. Misal pada masalah di atas, ternyata diketahui penyebabnya ada beberapa hal, yaitu komunikasi yang kurang efektif dan adanya konflik beberapa orang. Pada tahap ini, mungkin Anda harus memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan.

3. Cari Alternatif Solusi

Dari hasil identifikasi, kita akan menemukan beberapa alternatif solusi. Beberapa solusi pada kasus di atas misalnya melakukan rotasi pegawai, mengeluarkan pegawai yang menjadi sumber masalah, melakukan kegiatan santai bersama, atau mungkin membuat peraturan baru.

4. Pilih Solusi Terbaik

Dari alternatif solusi yang muncul, Anda bisa memilih solusi terbaik. Pada tahap ini, Anda dituntut bisa melakukan manajemen risiko dan mengambil keputusan yang tepat. Dalam kasus tadi, jika masalahnya masih ringan mungkin bisa ditangani dengan melakukan kegiatan santai agar pikiran seluruh pegawai kembali segar, baru kemudian diberi pemahaman agar konflik mereda dan kembali bekerja seperti seharusnya.

5. Terapkan dan Evaluasi

Setelah memilih solusi yang dianggap terbaik, terapkan sesuai rencana. Setelah berjalan, lakukan evaluasi apakah sudah efektif. Lakukan perbaikan-perbaikan lagi jika diperlukan.

Kemampuan problem solving sebetulnya akan meningkat dengan sendirinya seiring banyaknya pengalaman menghadapi masalah. Berikut ini ada beberapa tips meningkatkan kemampuan problem solving yang dirangkum dari buku Berdamai dengan Quarter Life Crisis yang disusun Jewellius Kistom M dan situs hayz.net.nz.

1. Tambah Pengetahuan

Untuk bisa memecahkan masalah dalam pekerjaan misalnya, diperlukan pengetahuan yang banyak karena hal itu merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan problem solving. Memperbanyak pengetahuan teknis dalam bidang pekerjaan yang digeluti tentu membuat lebih mudah mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

2. Ikut Terlibat dalam Pemecahan Masalah

Jika terjadi masalah di lingkaran Anda, cobalah ikut terlibat dalam memecahkan masalah. Anda mungkin bisa ikut mengidentifikasi masalah dan memberikan saran solusi kepada pengambil keputusan.

3. Sering Berdiskusi

Sering-seringlah berdiskusi dengan siapa pun. Diskusi tidak selalu formal, tetapi bisa juga mengobrol dengan teman untuk membahas suatu masalah. Dengan berdiskusi, Anda akan mendapatkan pandangan baru yang mungkin tidak Anda pikirkan. Hal ini mungkin bermanfaat suatu hari nanti.

4. Lakukan Aktivitas Kreatif

Banyak aktivitas kreatif yang bisa kita lakukan, misalnya menulis cerita, membuat lagu, membaca buku, mendaur ulang barang, bermain musik, olahraga, dan bermain game dengan level bertingkat.

Mungkin aktivitas ini tidak berkaitan langsung dengan pemecahan masalah di dunia nyata, namun otak kita akan mampu berpikir kreatif sehingga dapat menemukan solusi-solusi yang tak terpikirkan.

Nah itulah tadi penjelasan lengkap mengenai problem solving yang merupakan kemampuan penting bagi setiap orang, beserta manfaat, proses, contoh dan tips meningkatkannya. Semoga bermanfaat.

20D

Pesona Wisata Sumenep: Pantai, Sejarah, dan Tradisi

12 ide kegiatan 1 muharram di sekolah yang menarik dan edukatif, 25 ucapan hari keluarga nasional 2024, penuh rasa syukur, contoh teks pengumuman kabar dukacita untuk dikirimkan lewat wa, 5 tempat sewa mobil surabaya bisa lepas kunci dalam dan luar kota, modifikasi wuling air ev ini bikin gemas, mengunjungi the black dog, pub yang jadi referensi lagu baru taylor swift.

Umur 6 Bulan Kok Testis Tidak Teraba? Ini Wanti-wanti Dokter Urologi

Dicoding Indonesia

  • Belajar Sekarang

Apa itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

' src=

Mempunyai skill problem solving sangat penting, terutama jika kamu ingin menjadi seorang technopreneur . Hal ini karena seorang technopreneur setiap harinya akan menghadapi berbagai masalah yang memerlukan keputusan dengan cepat dan tepat. 

Namun, bukan hanya seorang technopreneur saja yang harus memiliki skill problem solving , melainkan setiap orang pun harus memilikinya. Terutama untuk kamu yang akan memasuki dunia kerja karena itu merupakan skill fundamental ketika menghadapi kesulitan saat bekerja. 

Sebagai contohnya, ketika kamu kewalahan menyelesaikan pekerjaanmu sehingga sulit membagi waktu dan membuatmu stres . Nah, jika hal tersebut terjadi, sebaiknya kamu membicarakanya dengan manajermu mengenai beban pekerjaan yang terlalu berat dan jelaskan alasan hal tersebut bisa terjadi.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Apa sih sebenarnya arti dari problem solving itu sendiri? Lalu, bagaimana cara meningkatkan skill problem solving ? Yuk, mari kita simak penjelasannya pada artikel di bawah ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas tantangan yang menghalangi tujuannya. Namun, sebenarnya penerapan problem solving itu tidak serumit yang kita bayangkan, cukup kamu lakukan beberapa langkah berikut jika menghadapi masalah:

  • memahami situasi;
  • mengidentifikasi akar masalah;
  • mengembangkan rencana yang efektif; dan
  • terakhir, melakukan eksekusi.

Nah, jika sudah belajar cara memecahkan masalah menjadi lebih kecil dan dapat dikelola, nantinya ketika menghadapi masalah yang rumit, kamu akan dapat memecahkan masalah tersebut dengan lebih mudah dan efektif.

Apabila kamu sudah mempelajari pendekatan dasar problem solving di atas dan menjadi seorang problem solver , rasa panik akan berkurang dan kepercayaan diri pun meningkat ketika menghadapi berbagai masalah dalam hidup, baik itu pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Maka dari itu, sangat penting untuk kita meningkatkan skill problem solving. Namun, sebelum itu kita akan bahas dulu beberapa tipe orang ketika menghadapi masalah menurut Ken Watanabe dalam bukunya, Problem Solving 101 .

Tipe-tipe Orang Menghadapi Masalah 

1. nona pengeluh ( miss sigh).

Tipe orang yang suka mengeluh ketika menghadapi masalah

Miss Sigh ini mempunyai sifat langsung menyerah ketika menghadapi masalah. Karakter ini biasanya kurang mampu mengendalikan hidupnya dan sering menyalahkan orang lain atas hal-hal buruk yang terjadi kepadanya.

Miss Sigh sebenarnya mempunyai banyak ide yang bagus, tetapi takut bila gagal nanti orang-orang akan menertawakannya. Jadi, alih-alih berbicara atau mengambil tindakan, dia hanya duduk mengasihani dirinya dan menghela nafas dengan berkata, “ Aku kayaknya ga akan pernah bisa melakukannya. ”

2. Tuan Kritik ( Mr. Critic )

tipe problem solving mr critic

Mr. Critic berbeda dengan Miss Sigh, dia tidak pernah takut untuk berbicara. Mr. Critic adalah seorang kritikus profesional yang siap menunjukkan kesalahan dan menjatuhkan ide orang lain jika dia menemukan kekurangan dan akan berkata, “ Kan, sudah saya bilang coding -an kaya gitu gak akan jalan. ”

Tipe ini biasanya selalu menunjukkan kesalahan orang lain, sedangkan dirinya tidak melakukan pekerjaan apa pun. Bisa saja karena menyelesaikan pekerjaan tidak semudah mengatakannya atau dia terlalu takut untuk menghadapi kenyataan bahwa dia sendiri sering melakukan kesalahan.

3. Nona Pemimpi ( Miss Dreamer )

tipe problem solving miss dreamer

Miss Dreamer adalah seseorang yang hidup di dunia mimpi. Dia memiliki banyak ide cemerlang dalam otaknya, tetapi tidak ada satu pun dari ide tersebut yang dijalankan. 

Miss Dreamer tidak pernah berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mengubah mimpinya menjadi tindakan yang nyata. Kata-kata yang biasa diucapkannya, seperti “ Saya ingin menjadi seorang programmer yang andal. ”, tetapi tidak pernah memulai belajar pemrograman .

4. Tuan Maju Terus ( Mr. Go Getter)

tipe problem solving mr go getter

Mr. Go Getter merupakan seseorang yang tidak khawatir tentang masalah dan juga pikiran-pikiran negatif. Tipe ini selalu mengambil tindakan jika terjadi masalah. Tindakan proaktif Mr. Go Getter sangat baik, tetapi dia tidak berpikir dulu sebelum bertindak.

Karena dia berprinsip bahwa berpikir hanya membuang-buang waktu saja, jadi lebih baik menurutnya untuk langsung melakukan tindakan. Namun, jika dia memberikan sedikit waktu untuk berpikir, mungkin dia akan mendapatkan solusi yang lebih efektif.

5. Anak-anak Pemecah Masalah ( Problem Solving Kids )

cara yang benar dalam menghadapi masalah

Tipe terakhir ini fokus dengan solusi ketika menghadapi masalah untuk mencapai tujuannya. Mereka mengatasi masalahnya dengan tenang dan akan mencari dulu letak akar masalahnya. Setelah itu, mereka akan membuat rencana yang efektif sebelum mengambil tindakan, dan kemudian mengeksekusinya segera.

Problem solving kids selalu fokus pada hal yang bisa diubah di masa depan daripada hal yang sudah terjadi di masa lalu. Setelah mengambil tindakan, mereka akan terus mengevaluasinya agar bisa mendapatkan solusi yang efektif ketika menghadapi masalah berikutnya. 

Nah, kira-kira kamu termasuk tipe yang mana nih ketika menghadapi masalah? Jika sudah tahu tipemu, kami akan kasih tips untuk meningkatkan kemampuan problem solving ini.

Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Problem solving merupakan sebuah soft skill yang dapat dikembangkan melalui sebuah proses yang sederhana. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan skill problem solving kamu.

1. Cobalah untuk mengubah mindset kamu

Saat melihat suatu masalah sebagai beban yang membuat kamu frustrasi, secara tidak sadar kamu akan menghindarinya. Namun, jika kamu mengubah mindset untuk melihat sebuah masalah sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan, beban itu bisa berkurang. 

Tentunya setelah mengubah mindset , kamu dapat memecah dan menganalisis masalah dengan lebih mudah sehingga membuat kamu merasa tidak terbebani.

2. Analisis masalah dengan langkah demi langkah

Jangan melihat masalah sebagai suatu kesatuan besar yang perlu diperbaiki. Hal itu, dapat menghalangi kamu ketika ingin untuk mencoba menyelesaikannya. 

Sebaliknya, jika kamu memecahkan masalah dengan langkah demi langkah, seperti mengidentifikasi masalah, mencari akar penyebabnya, dan menemukan solusi yang tepat, potongan-potongan langkah kecil yang kamu lakukan itu berkembang menjadi solusi akhir secara keseluruhan.

3. Jangan malu menerima feedback

Kesampingkan dulu ego kamu dan mintalah bantuan orang lain ketika kesulitan. Cobalah bertanya kepada teman, keluarga, ataupun rekan kerja ketika kamu tidak dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang kamu hadapi. 

Kadang, berdiskusi dengan orang lain dapat membawa ide-ide segar dan sudut pandang baru yang tidak akan pernah kamu temui.

4. Amati cara orang lain menghadapi masalah 

Kamu mungkin memiliki rekan kerja yang ahli dalam memecahkan masalah. Mengamati cara orang tersebut menyelesaikan masalah dan mempelajarinya dapat membantumu untuk meningkatkan keterampilan problem solving. Siapa tahu, kamu pun bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka. 

Nah, jadi itu dia pembahasan mengenai apa itu problem solving. Kemampuan ini sangat berguna untuk kamu. Tidak hanya bermanfaat di dunia kerja, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Jadi, ayo teruslah asah kemampuan problem solving -mu agar kariermu semakin berkembang!

Also on Dicoding Blog

apa itu problem solving dan contohnya

Lebih dari 2800 lulusan program intensif Dicoding telah mendapatkan pekerjaan. Dapatkan biaya early bird dengan potongan biaya hingga 9 juta rupiah. Gabung dan raih kesempatan disalurkan pekerjaan. Terbatas !

Terima kasih, saya belum tertarik.

Logo Sekawan Studio HD WebP

Apa itu Problem Solving dan Cara Menghasilkan Strategi Terbaik

  • Terakhir Diperbarui: Februari 9, 2024
  • Ayu Firda Amalia

problem solving

Munculnya permasalahan menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Terutama kita yang sedang bergelut di dalam bisnis maupun organisasi. Pada dasarnya, suatu masalah mempunyai solusi masing-masing terlebih dalam hal konteks. Tidak hanya untuk pebisnis, pelajar atau mahasiswa juga perlu untuk memahami adanya problem solving untuk mengatasi permasalahan. 

Lantas bagaimana model pembelajaran model solving dengan menggunakan metode problem solving ? Artikel ini akan menjelaskan strategi untuk melakukan problem solving .

Problem Solving

Problem Solving

Problem Solving adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan cara yang efektif untuk solusi sebuah permasalahan tersebut. Kemampuan ini sangat penting khususnya di dalam dunia kerja. Pada dasarnya semua pekerjaan membutuhkan keahlian dalam problem solving terutama dalam aktivitas setiap hari. Problem Solving dalam bahasa indonesia berarti kemampuan memecahkan masalah.

Dengan demikian, dapat memberikan penyelesaian terkait identifikasi masalah, penyebab, serta yang paling penting menentukan prioritas solusi masalah. Selain itu, juga tentunya membutuhkan model-model pembelajaran problem solving .

Model Pembelajaran Model Solving

Model Problem Solving

Dalam melakukan Problem Solving , tentunya terdapat berbagai model untuk melakukannya, antara lain:

1. Mendefinisikan Masalah

Pertama, harus mendefinisikan masalah apa yang sedang terjadi. Analisis dari berbagai persepsi dan tidak hanya melihat pada satu arah. Bisa jadi dalam menerapkan problem solving, masalah bisa saling memberikan dampak di berbagai bagian dalam perusahaan. 

Model pembelajaran pemecahan masalah  pertama, masih bersifat secara umum kita belum mengetahui secara detail permasalahan. Identifikasi masalah dalam hal ini masih belum spesifik untuk analisis rinci masalah, hanya saja secara deskriptif dilakukan.

2. Mengumpulkan Masalah 

Memerlukan kejelasan informasi dari masalah. Model pemecahan masalah ini dapat anda gunakan untuk memerinci dan membuat analisa secara detail dan lengkap dari berbagai perspektif ataupun dalam berbagai sudut. Hal ini bertujuan agar identifikasi penyebab masalah dapat terdefinisi dengan mudah. 

Data-data dikumpulkan menurut masalahnya berdasarkan adakah bukti yang menunjang permasalahan. Lama waktu masalah tersebut muncul, serta adakah dampak langsung maupun tak langsung.

Biasanya, pada tahapan ini dianjurkan untuk membuat Root Cause Analysis serta mengumpulkan individu dari berbagai divisi dalam sebuah perusahaan. Adanya bantuan close friend dalam setiap divisi juga mampu membantu mempermudah proses analis ini. 

3. Identifikasi Penyebab 

Tahap model problem solving ketiga yaitu dengan mengidentifikasi penyebab dari permasalahan yang muncul.  Yang harus anda lakukan yaitu penjabaran alur kejadian dari masalah. Mulai dari masalah utama, bagaimana kondisi saat itu di perusahaan. 

Nah, yang paling penting apakah ada permasalahan beruntun yang terjadi setelah masalah utama. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah sehingga semakin kita menggali banyak, maka semakin kita akan menemukan akar permasalahan yang terjadi sebenarnya.

4. Mengidentifikasikan Akar Permasalahan

Model pembelajaran pemecahan masalah selanjutnya yaitu root cause . Setelah menemukan beberapa faktor klausa yang ada, hal yang dapat anda lakukan selanjutnya yaitu menganalisis lebih dalam penyebab keberadaan faktor-faktor klausa tersebut. Selain itu, temukan beberapa alasan yang menjadi dasar kebenaran sehingga memunculkan masalah tersebut.

5. Mengimplementasikan Solusi 

Terakhir, model problem solving yang dapat anda gunakan yaitu mengimplementasi solusi. Sebelumnya, analisa faktor apa yang bisa anda lakukan untuk pencegahan muncul masalah yang terulang. Pastikan masalah itu tidak terjadi dalam waktu kedepannya. Selanjutnya, bagaimana solusi tersebut dapat selaras dengan lingkungan perusahaan sehingga dapat berjalan. 

Peran seseorang siapa yang akan bertanggung jawab juga penting definisikan terkait solusinya. Strategi yang anda susun berdasarkan solusi yang terbaik dengan memperhatikan resiko yang ada. Pada dasarnya, tujuan dari problem solving adalah menemukan solusi paling baik atas munculnya suatu permasalahan. 

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving

Selain menggunakan model problem solving, terdapat pula metode maupun teknik untuk melakukan penerapan pemecahan masalah , antara lain:

1. Design Thinking

Design thinking merupakan salah satu metode yang dapat anda gunakan untuk pemecahan suatu masalah yang menekankan pendekatan dari sisi pengguna (user ). Proses yang membutuhkan pemahaman dari pengguna secara garis besar dan menganalisa kembali permasalahan serta merancang strategi penyelesaiannya. Ada beberapa tahapan dalam design thinking, seperti:

Pada tahap ini, mengharuskan anda untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai empati terkait masalah yang akan anda selesaikan. Biasanya lebih memfokuskan melalui pengamatan.

Selanjutnya, mulai mengumpulkan informasi-informasi dari adanya proses empati yang telah anda lakukan sebelumnya. Umumnya, tahapan ini menganalisa masalah yang dianggap sebagai kebutuhan penyelesaian.

Designer mulai memunculkan ide penyelesaian masalah. Berasal dari proses empati, kemudian melakukan analisis dan selanjutnya memunculkan ide untuk solusi permasalahan.

Setelah designer membuat ide, selanjutnya dapat mengimplementasikan ide dalam bentuk prototype . Pada tahap ini, desain memberikan gambaran mengenai kendala yang ada pada masalah tersebut dan menjelaskan terkait solusi masalah.

Setelah dihasilkan tampilan, kemudian prototype tersebut diuji apakah nantinya akan menghasilkan kesesuaian dengan solusi masalah. Biasanya, tahap akhir ini menghasilkan perubahan maupun penyempurnaan untuk pemahaman yang lebih mengenai solusi dan penggunaan produk.

2. Solution-Based Thinking

Salah satu metode problem solving berdasarkan solusi, pasalnya setiap orang yang mempunyai masalah akan memfokuskannya pada solusi yang akan mereka dapatkan dengan capaian kata berhasil.

3. Linear Thinking

Linear thinking adalah metode sederhana untuk menerapkan pemecahan masalah . Masalah apa yang sedang terjadi kemudian terus menggali informasi terkait dengan permasalahan tersebut sampai ditemukannya ada masalah kausal dalam informasinya. Setelah itu, adanya klausul tersebut dapat dijadikan sebagai strategi solusi akan dilakukan sebagai penyelesaian masalah.

Kesimpulan 

Problem solving adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan cara yang efektif untuk solusi sebuah permasalahan tersebut. Dalam penerapannya, dibutuhkan model pembelajaran pemecahan masalah   agar bisa dilakukan dengan tepat. Ada tiga teknik pelaksanaan pemecahan masalah yaitu design thinking, solution-based thinking , dan linear thinking. Permasalahan dalam sehari-hari dapat diatasi dengan tepat dengan menerapkan problem solving untuk menghasilkan solusinya.

Sekawan Studio menyediakan jasa maintenance website untuk membantu meningkatkan trafik situs anda secara berkelanjutan. Hubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
  • Tags: Manajemen Proyek

Picture of Ayu Firda Amalia

Tampilkan lebih Banyak Rekomendasi Topik .

Dapatkan informasi dan notifikasi update artikel terbaru dari kami, untuk menambah pengetahuan seputar dunia teknologi.

Anda Mungkin juga Menyukai .

gambar erp

ERP: Pengertian, Tujuan, Manfaat, & Benefitnya dalam Bisnis

gambar model bisnis

Model bisnis: Pengertian, Prinsip, Contoh, dan Manfaatnya

brainstorming

Brainstorming: Definisi, Tujuan, Metode, dan Contohnya

  • +62 813-9399-7887
  • [email protected]

Logo Sekawan Studio

Mulai Proyek!

Tentukan paket pilihan sesuai dengan bisnis Anda.

Cluster Coding Factory, KEK Singhasari, Jl. Raya Klampok, RT.04/RW.04, Pasrepan, Klampok, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153

Daftarkan diri gratis dan dapatkan keuntungan dari program kami.

  • Program Afiliasi
  • Program Partnership
  • Penawaran Terbatas

Mari wujudkan idemu .

Raih keuntungan bersama kami .

  • Creative Branding and Marketing
  • Digital Marketing for Business
  • Social Media for Business
  • Powerful Data Storytelling
  • Engineering Virality
  • Content Marketing Strategy
  • Performance Marketing with Business Manager
  • Creative Business
  • Build and Grow Your F&B Business
  • Creative Fundamentals
  • Creative Leadership: Essential Skills for All
  • [VOD] Creative Leadership: Essential Skills for All
  • The Simple Act to Paint Your Everyday Feeling
  • Singing-in-motion: The Road to Stage of Dreams
  • Creative Media
  • Crafting High Quality Video for Brands

Problem Solving dan Contoh Kasus

Ronaldo Nongsina

  • January 1, 2022
  • Data Storytelling

Problem Solving adalah sebuah soft skill yang sudah menjadi salah satu syarat bagi seseorang untuk bisa bekerja di sebuah perusahaan. Ketika  di perkuliahan, saat bekerja bahkan di keluarga kita secara sadar atau tidak sadar kita melakukan problem solving .

Seperti skill-skill lainnya, ternyata soft skill ini mempunyai materi yang dapat dipelajari dan contoh kasus di kehidupan sehari-hari loh.

Penasaran dengan materi problem solving lebih lanjut ? Yuk, kita lihat artikel berikut dan penjelasannya !

Pengertian Problem Solving

Problem Solving merupakan kemampuan manusia dalam memetakan, menentukan permasalahan yang sedang dihadapi secara individual maupun kelompok.

Semakin jago kalian menguasai problem solving , maka semakin efektif dan cepat juga dalam menyelesaikan sebuah masalah.

Arti Problem Solving

Contoh Problem Solving dan Penyelesaiannya

Dalam memecahkan masalah, kita tidak boleh hanya asal menyelesaikan saja, jangan sampai tidak mengenai sasaran dan malah tidak menyelesaikan masalah tersebut. Agar semakin paham , berikut contoh kasus dan beberapa tips untuk menyelesaikan masalah.

Contoh kasus : kamu sebagai barista di sebuah coffee shop. Suatu hari, kamu sakit dan tidak bisa bekerja di hari itu, sedangkan setiap shift harus bekerja 2 orang untuk menjaga tokonya agar toko tersebut bisa melayani pelanggan dengan cepat dan efisien.

1. Identifikasi Masalah

Syarat utama dari Problem Solving dengan mengidentifikasi masalah, artinya kita harus mengumpulkan data permasalahan yang ada dan berpikir lurus secara logika dan objektif untuk menyelesaikan masalah tersebut.  Dengan begitu, anda akan mengetahui permasalahan yang dihadapi. Cara menggali sebuah masalah adalah dengan mempertanyakan sumber dari masalah tersebut.

Dalam contoh kasus diatas, kamu sebagai barista harus mengabari atasan di hari sebelumnya agar dapat digantikan oleh orang lain, sehingga kelancaran toko tidak terhambat.

2. Kumpulkan solusi

Setelah mengidentifikasi masalah, selanjutnya adalah menemukan beberapa solusi. Dari contoh kasus di atas, urgensi permasalahan adalah toko harus tetap berjalan lancar walaupun salah satu karyawannya sedang sakit. 

Untuk mengembangkan skill Problem Solving, c obalah untuk berpikir kreatif dalam menemukan solusinya, bersama-sama melakukan brainstorming dengan atasan dan team sangat diperlukan, sehingga solusi dan kemungkinan jalan keluarnya semakin banyak.

Salah satu cara mudah melakukannya dengan menggunakan metode mind mapping. Mind mapping adalah cara berpikir untuk memetakan sebuah masalah beserta solusi yang dapat diambil.

metode mind mapping

Dari contoh kasus tersebut, solusi yang bisa ditawarkan adalah :

  • Shift kerja digantikan oleh teman
  • 1 orang tetap shift, tapi jam operasional ditambah
  • Toko tutup untuk hari itu, penurunan pendapatan harian

3. Pilih solusi terbaik

Setelah melakukan komunikasi yang baik dengan team, atasan dan menemukan beberapa kemungkinan yang akan diambil, tentukan pilihan yang terbaik untuk kepentingan bersama. Akan sangat egois ketika kita memikirkan diri kita sendiri dan tidak mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

Berdasarkan contoh kasus diatas, team dan atasan pun memutuskan untuk shift kamu digantikan oleh teman mu, dan untuk jadwal selanjutnya kamu dapat menggantikan shift orang lain, sehingga disini tidak ada yang kelebihan jadwal bekerja.

4. Evaluasi hasil

Langkah akhir dari problem solving adalah membahas hasil dari keputusan yang telah dibuat. Dengan rapat bersama dan evaluasi bersama team, memungkinkan kita untuk mengetahui kesalahan apa saja yang menyebabkan masalah tersebut dan bagaimana cara menyelesaikannya secara bersama-sama.

Default image

Ronaldo Nongsina

Related posts.

Pentingnya Data Storytelling dalam Bidang Bisnis

Ini Pengertian Data Story Telling, Keahlian, dan Contohnya

  • April 15, 2022

Ketahui Data Mining Adalah

Pengertian Data Mining, Cara Belajar, dan Tantangannya

Peluang Karier Menarik, Yuk Kenalan dengan Profesi Data Engineer!

Pengertian Data Engineer, Tugas, dan 3 Keahlian yang Harus Dimiliki

  • April 10, 2022

Gajihub Blog

Gajihub Blog

Informasi terlengkap mengenai pengelolaan SDM, HR, Payroll, dan karir

Problem Solving Skill: Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya

' src=

Problem solving  merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki para karyawan di suatu perusahaan. Dengan  skill  ini, karyawan akan lebih mudah untuk memecahkan masalah-masalah terkait pekerjaan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan mengupas tuntas apa yang dimaksud dengan  problem solving,  pentingnya  skill  tersebut dalam dunia kerja, hingga bagaimana cara meningkatkannya.

Apa Itu Problem Solving ?

Secara umum, problem solving  adalah proses untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai solusi tersebut.

Sementara pada dunia kerja,  problem solving  diartikan sebagai keampuan seseorang dalam menangani situasi sulit atau tak terduga, serta menemukan solusi tertentu untuk perusahaan.

Melalui kemampuan tersebut, karyawan dapat menganalisis masalah dan mengidentifikasi berbagai solusi yang memungkinkan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu,  skill problem solving  merupakan salah satu  skill  yang wajib dimiliki karyawan.

Pemecahan masalah sendiri mengacu pada kemampuan untuk mengindetifikasi dan menyelesaikan masalah dengan efektif dan efisien. Contoh tindakan  problem solving  dapat Anda lihat pada posisi  customer service  yang bertugas menangani keluhan dan masalah pelanggan, serta menemukan solusi terbaik.

Baca Juga: Pengembangan Soft Skill di Tempat Kerja: Cara dan Manfaatnya

problem solving 3

Pentingnya  Problem Solving  dalam Dunia Kerja

Seperti yang telah disebutkan di atas, dengan  skill problem solving  karyawan pun dapat menganalisis permasalahan serta mampu memikirkan solusi terbaik. Selain itu, masih banyak hal lain yang membuat  skill  ini berperan penting dalam dunia kerja. Berikut penjelasannya:

1. Skill Problem solving menciptakan manajemen yang lebih baik

Sebagai karyawan, dengan kemampuan  problem solving  yang dimiliki Anda tak hanya bisa memecahkan masalah tertentu, namun juga mengembangkan ide-ide inovatif. Dalam hal ini, Anda dapat merancang strategi yang efektif untuk membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan efisien.

2. Membantu menyusun strategis dan prioritas pekerjaan

Kemampuan pemecahan masalah yang baik dapat membantu Anda untuk menentukan prioritas pekerjaan dengan efektif. Selain itu,  skill  ini juga membantu orang lain untuk mengenali dan menggunakan potensi mereka untuk berkontribusi terhadap suatu pekerjaan atau proyek. Jika load pekerjaan sedang tinggi, Anda pun dapat menentukan strategi apa yang harus dilakukan.

3. Mendorong untuk berpikir secara inovatif

Skill problem solving  juga dapat mendorong Anda untuk berpikir dengan fungsional dan inovatif, serta tidak konvensional. Dengan begitu, Anda pun menjadi lebih kreatif dalam menghadapi seuatu permasalahan dan dapat memberikan solusi praktis yang dapat memberikan dampak positif.

4. Memotivasi untuk bekerja lebih baik 

Dalam dunia kerja, problem solving  juga dapat memotivasi untuk bekerja dengan lebih baik, bahkan ketika harus bekerja di bawah tekanan. Misalnya, saat Anda harus mengerjakan tugas dengan waktu yang sangat sedikit, skill  ini akan membantu Anda untuk tetap berpikir jernih meskipun pada situasi mendesak.

5. Membantu mengambil resiko dengan lebih cerdas

Dengan kemampuan pemecahan masalah, Anda akan lebih bernai dalam mengambil risiko. Hal ini disebabkan karena apapun konsekuensinya, pasti tetap ada solusi lain yang bisa membantu untuk mencapai tujuan.

Hal ini tentunya akan membuat Anda lebih percaya diri dalam menjalankan tugas. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan  skill  ini untuk memprediksi masalah dan memikirkan berbagai solusi.

Baca Juga: Softskill dan Hardskill, Mana yang Lebih Baik?

problem solving

Contoh  Skill  yang Termasuk Kemampuan Problem Solving

Problem solving  merupakan  skill  yang dapat diterapkan pada hampir semua peran atau profesi. Hal ini disebabkan karena  skill  ini mencakup berbagai keterampilan khusus yang membuat Anda dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih efektif. Berikut adalah contoh keterampilan yang termasuk ke dalam kemampuan  problem solving: 

1. Mendengarkan aktif

Mendengarkan aktif atau  active listening  adalah kemampuan mendengarkan kata-kata orang lain dengan memahami makna serta maksud di balik kata-kata tersebut. Kemampuan ini juga mencakup bagaimana seseorang dapat menerjemahkan ekspresi wajah atau nada suara dari lawan bicara.

Dengan keterampilan ini, Anda dapat lebih mudah untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi karena dapat memahami apa yang disampaikan oleh orang lain. Misalnya, saat terlibat dalam sebuah rapat Anda dapat memberikan  feedback  terkait masalah yanng tengah dibahas.

2. Berpikir analitis

Mengutip Indeed , berpikir analitis adalah metode untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi. Keterampilan ini membuat Anda kritis terhadap informasi yang ada, serta membantu untuk menemukan berbagai ide untuk memecahkan masalah. Selain itu, berpikir analitis juga sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan dengan menggunakan data yang akurat dan terukur.

3. Kreativitas

Kreatif juga menjadi keterampilan yang termasuk ke dalam  skill problem solving.  Melalui kemampuan ini, Anda pun dapat mengembangkan solusi yang lebih inovatif untuk suatu masalah. Meskipun dengan menggunakan kreativitas mungkin memerlukan lebih banyak risiko, namun keterampilan ini membuat Anda lebih terbuka dan melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang.

4. Pengambilan keputusan

Menurut Bowo (2008) pengambilan keputusan adalah proses menemukan satu pilihan dari beragamanya alternatif pilihan terbaik yang dilakukan secara rasional. Dengan keterampilan ini, Anda dapat mengendalikan situasi dan mencari solusi untuk memecahkan masalah. Jika digabungkan dengan keterampilan  problem solving  lainnya, Anda pun dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bermanfaat bagi semua orang.

5. Motivasi diri

Motivasi diri merupakan keterampilan yang mendorong Anda untuk terus mencari solusi, sekalipun di tengah-tengah kesulitan. Keterampilan ini akan membantu Anda untuk lebih fokus pada tujuan awal dan percaya dengan potensi yang dimiliki.

problem solving 4

Baca Juga: Mengetahui Apa itu Skill Will Matrix dan Contohnya

Contoh Kasus Problem Solving di Tempat Kerja

Agar lebih memahami  problem solving  di tempat kerja, berikut contoh-contoh kasus yang kerap terjadi:

1. Kegagalan Komunikasi

Seringkali, pesan yang tidak jelas atau tidak mengerti dapat menjadi sumber masalah di tempat kerja. Hal ini bisa terjadi ketika instruksi atau informasi tidak disampaikan dengan baik, terutama dalam tim yang bekerja sama secara langsung atau dari lokasi yang berbeda.

Miscommunications  seperti ini dapat menyebaban kebingungan di antara anggota tim,  deadline  proyek yang terlewat, dan bahkan dapat merusak hubungan di antara anggota tim.

Salah satu solusinya adalah meningkatkan komunikasi dengan memastikan bahwa pesan disampaikan secara jelas dan menggunakan  tools  kerja sama seperti pesan instan, email, atau  tools  untuk mengerjakan proyek bersama.

2. Prioritas yang Bertentangan dan Alokasi Sumber Daya

Dalam situasi di mana sumber daya terbatas, menentukan proyek mana yang harus menjadi prioritas bisa menjadi tantangan. Hal ini bisa menyebabkan ketegangan dalam tim dan menurunkan produktivitas jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, penting untuk membuat proyek berdasarkan skala prioritas dan mengembangkan kerangka kerja yang jelas untuk mengevaluasi dan meninjau prioritas secara berkala.

Dengan cara ini, tim dapat fokus pada proyek yang paling penting dan mengelola sumber daya mereka secara efisien.

3. Masalah Kinerja Karyawan

Tidak jarang, anggota tim menghadapi masalah kinerja yang dapat mempengaruhi hasil kerja tim secara keseluruhan. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya keterampilan, motivasi yang rendah, atau masalah pribadi.

Penting bagi manajemen untuk mengidentifikasi masalah ini sejak awal, misalnya dengan memberikan dukungan seperti pelatihan tambahan, mentoring, atau menyusun rencana perbaikan kinerja.

4. Tantangan Kepuasan Pelanggan

Tujuan utama perusahaan adalah memenuhi harapan pelanggan. Namun, tantangan tentu akan muncul ketika kebutuhan pelanggan bervariasi, atau proyek menghadapi kendala seperti deadline  yang terlalu ketat atau sumber daya yang terbatas.

Untuk itu, Anda perlu mendorong pendekatan yang beriorientasi pada pelanggan. Misalnya dengan mendengarkan keluhan pelanggan, melibatkan mereka dalam pemecahan masalah, dan melakukan perbaikan berkelanjutan.

5. Adaptasi terhadap Perubahan

Perubahan adalah bagian alami dari lingkungan kerja modern, namun mungkin tidak semua karyawan merasa nyaman atau antusias dalam menghadapinya.

Hal tersebut dikhawatirkan bisa menciptakan resistensi atau kecemasan di kalangan karyawan. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki sikap fleksibel terhadap perubahan dan memberikan dukungan kepada anggota tim agar dapat beradaptasi dengan lebih efektif.

Anda bisa melibatkan karyawan dalam proses perubahan, memberikan pelatihan yang diperlukan, dan memberikan sumber daya yang cukup untuk meringankan kekhawatiran dan mendorong penerimaan perubahan.

Langkah-Langkah  Problem Solving 

Terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan dalam pemecahan masalah, yaitu:

1. Tentukan masalahnya

Pertama, lakukan analisis terkait situasi yang tengah Anda hadapi. Kenali dan pahami setiap masalah yang ada dan cari penyebabnya. Kemudian, Anda juga bisa menentukan masalah dengan melihat perilaku dan respons dari mereka yang terlibat dalam masalah.

Dari pengamatan tersebut, lakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Pisahkan fakta dan opini
  • Tentukan proses di mana masalah itu ada
  • Analisa kebijakan dan prosedur perusahaan
  • Diskusikan dengan anggota tim yang terlibat guna mengumpulkan lebih banyak informasi
  • Kumpulkan semua informasi yang diperlukan

2. Identifikasi solusi untuk memecahkan masalah

Lakukan  brainstroming  untuk menemukan kemungkinan solusi yang dapat memecahkan masalah. Kumpulkan saran dari orang-orang yang terdampak pada masalah tersebut dan konsultasikan pada mereka yang lebih berpengalaman.

Saat mencari alternatif solusi, ada beberapa yang perlu Anda perhatikan:

  • Pertimbangkan setiap aspek yang dapat memperlambat proses  problem solving 
  • Pastikan alternatif solusi yang dihasilkan relevan dengan tujuan dan sasaran
  • Bedakan antara alternatif jangka pendek dan panjang
  • Tuliskan semua solusi yang usulkan. Cari setikdanya lima sampai delapan alternatif solusi untuk setiap masalah.

3. Lakukan evaluasi pada solusi

Setelah menemukan berbagai alternatif solusi, berikutnya adalah mengevaluasi solusi-solusi tersebut. Pikirkan dengan baik tentang positif dan negatif dari setiap alternatif yang ada. Lakukan evaluasi dengan menganalisis dan membandingkan semua alternatif dengan sumber daya yang  dibutuhkan untuk pengimplementasiannya, termasuk waktu, data, karyawan, dan anggaran.

problem solving 6

Baca Juga: 7 Contoh Adaptif dalam Bekerja dan Cara Meningkatkannya

4. Pilih satu solusi yang paling tepat

Setelah melewati proses evaluasi, tentukan solusi mana yang paling mungkin untuk memecahkan masalah. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih solusi:

  • Solusi dapat memecahkan masalah dengan lancar tanpa menimbulkan masalah lain
  • Bisa diterima oleh semua orang yang terlibat
  • Praktis dan mudah untuk diterapkan
  • Sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan

Selain itu, Anda juga perlu memeprtimbangkan penerapan dari solusi tersebut, misalnya siapa saja karyawan yang akan bertanggung jawab untuk menjalankan solusi, bagaimana karyawan menerapkan solusi tersebut, serta jumlah waktu dan sumber daya yang dibutuhkan.

5. Implementasikan solusi yang sudah dipilih

Jika Anda sudah menemukan salah satu solusi yang paling tepat, selanjutnya Anda bisa mulai mengembangkan rencana aksi untuk pengimplementasian solusi tersebut. Kemudian, tetapkan tujuan dan target untuk memantau keberhasilan solusi, susun jadwal pelaksanaan, komunikasikan rencana tersebut kepada semua orang yang terlibat, dan kumpulkan  feedback selama proses tersebut berlangsung.

6. Pantau proses implementasi

Setelah solusi dimplementasikan, pastikan untuk selalu mengukur kemajuan yang terjadi guna memastikan apakah solusi tersebut berfungsi dengan baik. Pada tahap terakhir ini, kumpulkan data dan  feedback untuk mengetahui apakah solusi tersebut dapat menyelesaikan permasalahan dan memenuhi kebutuhan semua pihak.

gajihub 2

Baca Juga: 15 Cara Meningkatkan Skill Karyawan Paling Mudah

Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving 

Di atas telah dijelaskan tentang tahapan-tahapan dalam  problem solving.  Untuk melaksanakan tahap-tahapan di atas tentunya Anda harus menguasai  skill  pemecahan masalah terlebih dahulu. Berikut adalah tips meningkatkan kemampuan  problem solving: 

1. Susun kerangka strategis

Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan  problem solving  adalah menyusun kerangka strategis. Kerangka tersebut meliputi:

  • Kumpulkan informasi dan tentukan masalahnya
  • Identifikasi hubungan masalah dengan solusi yang ada
  • Kembangkan beberapa alternatif solusi
  • Implementasi dan lakukan evaluasi dari solusi yang dipilih

2. Latih empati untuk memahami perspektif orang lain

Empati merupakan kunci dari kecerdasan emosional. Dengan empati, Anda dapat memahami berbagai sudut pandang dari rekan kerja. Misalnya, saat Anda mengirim ke email kepada rekan kerja dan belum mendapat balasan hingga beberapa jam. Pada situasi tersebut jangan terburu-buru untuk menyimpulkan sesuatu dan latihlah kesabaran Anda.

Apabila Anda berada di kantor yang sama, cobalah untuk menanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut. Selain itu, Anda juga dapat menawarkan bantuan apabila mereka sedang sibuk.

3. Pertimbangkan pengalaman Anda

Anda dapat meningkatkan kemampuan  problem solving  dengan berbekal pengalaman dan keterampilan yang telah dipelajari. Dalam hal ini, Anda dapat menanyakan pada diri sendiri apakah Anda pernah mengalami situasi yang serupa, kemudian ingatlah bagaimana masalah tersebut dapat berakhir, dan tentukan apa yang bisa dilakukan untuk mencapai hasil terbaik.

4. Jadilah seorang  expert  di bidang Anda

Semakin Anda memahami bidang atau industri yang ditekuni, maka Anda pun akan lebih mudah untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi apa yang harus dilakukan. Selain itu, sebagai  expert  tentunya Anda lebih mudah dalam mengenali masalah sebelum terjadi, sehingga dapat melakukan upaya pencegahan.

5. Latih skill problem solving  dengan kreatif

Tips terbaik untuk menguasai keterampilan  problem solving  adalah dengan mempraktikannya. Semakin sering Anda menghadapi masalah, maka kreativitas Anda pun akan semakin terasah. Pada tahap ini, cobalah untuk berpikir  out of the box  ketika mencari solusi untuk suatu masalah.

6. Minta bantuan kepada orang lain

Tips terakhir, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada orang lain. Misalnya, jika ada Anda menemukan masalah terkait pekerjaan, Anda dapat meminta bantuan kepada rekan kerja. Dengan mendengarkan pendapat mereka, Anda pun dapat mengetahui bagaimana cara mereka berpikir dan mempelajarinya jika suatu hari terjadi masalah serupa.

Baca Juga: 65 Contoh Keahlian dalam CV, Cara, Hingga Tips Menulisnya

Itulah penjelasan mengenai kemampuan  problem solving  mulai dari pengertian, manfaat, contoh keterampilan, tahap, serta bagaimana cara meningkatkan skill  tersebut. Dalam dunia kerja, skill ini dapat membantu karyawan untuk menganalisis permasalahan serta mampu memikirkan solusi terbaik.

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan skill problem solving karyawan, Anda dapat menggunakan Gajihub, sebuah software payroll dan HR yang akan mempermudah Anda dalam mengelola data karyawan, gaji, serta penyediaan slip gaji kepada semua karyawan melalui  smartphone. 

Gajihub akan membantu dalam pengelolaan administrasi karyawan, sehingga memungkinkan Anda untuk lebih fokus pada pengembangan skill-skill  terkait pekerjaan.

Yuk, coba gratis selama 14 hari melalui  tautan ini dan rasakan kemudahannya.

2 thoughts on “ Problem Solving Skill: Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya ”

  • Pingback: Management Trainee: Pengertian, Manfaat, hingga Komponennya
  • Pingback: HRIS Analyst: Pengertian, Tugas, Syarat, Hingga Tantangannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Kompas.com

  • Mode Terang
  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Sadar Stunting
  • Spend Smart
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Kilas Investasi
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Pengertian Problem Solving: Aspek, Ciri, dan Langkah-langkahnya 

apa itu problem solving dan contohnya

Kompas.com Skola

Program pintar, pengertian problem solving: aspek, ciri, dan langkah-langkahnya , serafica gischa.

Ilustrasi Problem Solving: Pengertian, Karakteristik,  Aspek, dan Faktornya

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

KOMPAS.com - Problem solving termasuk soft skill yang harus dimiliki setiap individu, karena memiliki manfaat ketika sudah bekerja di perusahaan. 

Dilansir dari buku Handbook of Cognitive-Behavioral Therapies (3rd Edition) (2010) oleh D'Zurilla dan Nezu, social problem solving adalah suatu proses di mana individu berusaha menangani stres dalam diri, yang juga dapat berfungsi sebagai mediator dalam menangani stres dan tekanan emosional. 

Adapun jenis permasalahan yang digunakan dalam social problem solving , seperti depresi, kecemasan, perilaku bunuh diri, penyakit mental yang berat, putus asa, pesimis, rawan kemarahan, penyalahgunaan zat, kriminal, harga diri yang rendah, stres kerja, dan pelecehan seksual.

Baca juga: Pengertian Problem Solving Menurut Ahli

Aspek kemampuan problem solving  

Menurut Polya dalam bukunya How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method (Second ed) (1973), terdapat empat aspek  kemampuan problem solving , sebagai berikut:

  • Memahami masalah

Pemahaman masalah sangat menentukan kesuksesan dalam menemukan solusi masalah. Pada aspek ini melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta-fakta, menentukan hubungan di antara fakta-fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah. 

Setiap permasalahan harus dipahami berulang kali dan dipelajari dengan saksama.

  • Membuat rencana pemecahan masalah

Rencana solusi masalah dibangun dengan mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab. Pada proses pemecahan masalah siswa dikondisikan memiliki pengalaman dalam menentukan strategi pemecahan masalah.

  • Melaksanakan rencana pemecahan masalah

Pada saat mencari solusi yang tepat, rencana yang sudah dibuat harus dilaksanakan dengan hati-hati. Diagram, tabel atau urutan dibangun secara saksama sehingga si pemecah masalah tidak akan bingung. 

Jika muncul ketidak konsistenan ketika melaksanakan rencana, proses harus ditelaah ulang untuk mencari sumber kesulitan masalah.

  • Melihat (mengecek) kembali

Selama melakukan pengecekan, solusi masalah tetap di pertimbangkan. Harus tetap cocok terhadap akar masalah meskipun kelihatan tidak beralasan.

Baca juga: Mengenal Individu dengan Karakteristik Self Control

Ciri-ciri problem solving  

Metode problem solving memiliki ciri-ciri, sebagai berikut: 

  • Menyiapkan masalah yang jelas untuk diselesaikan

Masalah ini harus tumbuh dari peserta didik sesuai dengan taraf kemampuannya, juga sesuai dengan materi yang disampaikannya. Serta ada dalam kehidupan nyata peserta didik.

  • Merumuskan penyelesaian masalah dengan berbagai pendekatan

Mencari data atau keterangan yang dapat memecahkan masalah tersebut. Misalnya dengan membaca buku, meneliti, bertanya, atau pengalaman peserta didik sendiri.

  • Menyelesaikan masalah sesuai rencana

Melakukan pembuktian atau pengecekan dari tiap tahap rencana penyelesaian masalah yang telah dirumuskan. Kemudian menjelaskan tahap-tahap penyelesaian dengan benar.

  • Memeriksa jawaban yang telah dilakukan dalam penyelesaian masalah

Setelah memeriksa jawaban yang dilakukan dalam penyelesaian masalah, kemudian memberikan penekanan dan menarik kesimpulan atas penyelesaian masalah.

Baca juga: Kegunaan dan Manfaat Self Control dalam kehidupan Sehari-hari

Langkah-langkah kemampuan problem solving  

Disadur dari buku Kurikulum dan Pembelajaran (2013) oleh Oemar Hamalik, ada tujuh langkah kemampuan problem solving secara umum , yaitu: 

  • Menghadapi masalah, artinya individu menyadari ada suatu masalah yang dihadapi
  • Merumuskan masalah, menjabarkan masalah dengan jelas dan spesifik atau rinci
  • Merumuskan hipotesis, merumuskan kemungkinan-kemungkinan jawaban atas masalah tersebut yang masih perlu diuji kebenarannya
  • Mengumpulkan dan mengolah data/informasi dengan teknik dan prosedur tertentu
  • Menguji hipotesis berdasarkan data/informasi yang telah dikumpulkan dan diolah
  • Menarik kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis
  • Menerapkan hasil pemecahan masalah situasi baru.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Tag materi IPS kelas 9 pengertian problem solving adalah social problem solving adalah aspek-aspek problem solving ciri-ciri problem solving langkah kemampuan problem solving secara umum

#

Apa itu Self Efficacy?

apa itu problem solving dan contohnya

Self Regulated Learning: Indikator, Faktor-Faktor, dan Cara Meningkatkan

apa itu problem solving dan contohnya

Contoh Dialog Self-Introduction

apa itu problem solving dan contohnya

Apa yang Dimaksud dengan Power-on Self Test (POST)

apa itu problem solving dan contohnya

Pengertian Self Regulated Learning (Pembelajaran Mandiri) Menurut Ahli

apa itu problem solving dan contohnya

TTS Eps 137: Yuk Lebaran

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

10 Langkah dalam Membuat Komik yang Perlu Diketahui

Terkini Lainnya

Pembelahan Biner pada Prokariotik

Pembelahan Biner pada Prokariotik

Mengapa Sianida Berbahaya bagi Tubuh?

Mengapa Sianida Berbahaya bagi Tubuh?

Mengapa Suhu Tubuh Wanita Naik ketika Ovulasi?

Mengapa Suhu Tubuh Wanita Naik ketika Ovulasi?

Buah Tanpa Biji: Pengertian dan Contohnya

Buah Tanpa Biji: Pengertian dan Contohnya

Jawaban dari Soal 'Natsir Mendapat Nilai 81 Untuk IPA'

Jawaban dari Soal "Natsir Mendapat Nilai 81 Untuk IPA"

Jawaban dari Soal 'Seni Grafis dalam Memilih, Menyusun, dan Mengatur'

Jawaban dari Soal "Seni Grafis dalam Memilih, Menyusun, dan Mengatur"

Pengertian dan Rumus Variance atau Variansi beserta Contoh Soalnya

Pengertian dan Rumus Variance atau Variansi beserta Contoh Soalnya

Apa Itu Komunikasi Internasional?

Apa Itu Komunikasi Internasional?

Apa yang Dimaksud dengan Sudut Lurus?

Apa yang Dimaksud dengan Sudut Lurus?

Bagaimana Cara Menjaga Persatuan di Lingkungan Rumah?

Bagaimana Cara Menjaga Persatuan di Lingkungan Rumah?

Apa Saja yang Berubah pada Masyarakat Modern?

Apa Saja yang Berubah pada Masyarakat Modern?

5 Ciri-ciri Kebahasaan dari Teks Deskripsi

5 Ciri-ciri Kebahasaan dari Teks Deskripsi

Jawaban dari Soal 'Berapakah 25 Persen dari 200'

Jawaban dari Soal "Berapakah 25 Persen dari 200"

Komunikasi Formal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Formal: Pengertian dan Contohnya

Apa Itu Gaya Komunikasi?

Apa Itu Gaya Komunikasi?

Kata perindo, pdi-p, pkb, nasdem soal ajakan pks dukung anies-sohibul di pilkada jakarta 2024, italia, memori berlin, dan sebuah problem bernama "prima punta", jadwal 16 besar euro 2024: swiss vs italia, jerman vs denmark, laporan dari jerman: pengalaman unik nonton euro 2024 di tepi sungai, [populer regional] tagih rp 10 juta, penagih utang dibunuh nasabah | tim sar selamatkan penumpang kmp virgo, now trending.

KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Debat Pilpres AS 2024: Beda Kata Biden dan Trump soal Perang Gaza, Invasi Rusia, hingga Hak Aborsi

Debat Pilpres AS 2024: Beda Kata Biden dan Trump soal Perang Gaza, Invasi Rusia, hingga Hak Aborsi

Kata Perindo, PDI-P, PKB, Nasdem soal Ajakan PKS Dukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta 2024

Mungkin Anda melewatkan ini

Apakah Difusi Terjadi Lebih Cepat dalam Cairan atau Gas?

Apakah Difusi Terjadi Lebih Cepat dalam Cairan atau Gas?

Pengertian, Fungsi, dan Gambar Pola Lantai Horizontal

Pengertian, Fungsi, dan Gambar Pola Lantai Horizontal

Perkembangbiakan Generatif Spirogyra

Perkembangbiakan Generatif Spirogyra

30 Contoh Perilaku Manusia terhadap Hewan dan Tumbuhan yang Sesuai dengan Pancasila Sila Kedua

30 Contoh Perilaku Manusia terhadap Hewan dan Tumbuhan yang Sesuai dengan Pancasila Sila Kedua

Mengapa Benda Bergerak Menempuh Jarak dan Perpindahan? Ini Jawabannya ....

Mengapa Benda Bergerak Menempuh Jarak dan Perpindahan? Ini Jawabannya ....

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Kompasiana.com
  • Pasangiklan.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Gridoto.com
  • Bolasport.com
  • Kontan.co.id
  • Kabar Palmerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

12 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan dan Cara Menerapkannya

Dalam dunia bisnis yang cepat berubah, perusahaan sering dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah yang memerlukan pemecahan. Untuk mengatasi berbagai masalah ini, diperlukan kemampuan problem solving yang efektif. Contoh problem solving yang akan kami bahas di sini, bisa membantumu untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah di perusahaan.

Problem solving adalah keterampilan kunci yang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis, dan pemahaman yang mendalam tentang berbagai metode dan teknik problem solving akan membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesan. Mari kita bahas, apa saja contoh problem solving dalam perusahaan.

  • 1.1 1. Problem Solving sebagai Kunci Keberhasilan
  • 1.2 2. Meningkatkan Efisiensi Operasional
  • 1.3 3. Menjaga Kepuasan Pelanggan
  • 2.1 1. Menangani Konflik Antar Karyawan
  • 2.2 2. Menghadapi Penurunan Penjualan
  • 2.3 3. Memperbaiki Masalah Kualitas Produk
  • 2.4 4. Mengatasi Penundaan Proyek
  • 2.5 5. Menghadapi Persaingan yang Ketat
  • 2.6 6. Mengatasi Keluhan Pelanggan
  • 2.7 7. Menangani Krisis Reputasi
  • 2.8 8. Meningkatkan Efisiensi Operasional
  • 2.9 9. Mengatasi Konflik Mitra Bisnis
  • 2.10 10. Menghadapi Regulasi yang Berubah
  • 2.11 11. Merespon Perubahan Teknologi
  • 2.12 12. Menangani Kebutuhan Pelatihan Karyawan
  • 3 Sudah Paham Tentang Apa itu Problem Solving?

Mengapa Problem Solving Penting dalam Bisnis?

Sebelum kita membahas contoh-contohnya, mari kita pahami mengapa problem solving sangat penting dalam dunia bisnis.

1. Problem Solving sebagai Kunci Keberhasilan

Kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan masalah dengan efektif dapat menjadi faktor penentu kesuksesan mereka di pasar yang kompetitif.

2. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Problem solving membantu dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional.

3. Menjaga Kepuasan Pelanggan

Dalam bisnis, masalah pelanggan sering muncul. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah ini akan menjaga kepuasan pelanggan.

12 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan

Di bawah ini merupakan 12 contoh problem solving dalam perusahaan:

1. Menangani Konflik Antar Karyawan

Di perusahaan A, terdapat konflik antar dua karyawan yang berdampak pada produktivitas dan atmosfer kerja.

Problem solving: Manajer memfasilitasi pertemuan damai antara kedua karyawan, mendengarkan keluhan mereka, dan mencari solusi bersama. Akhirnya, perusahaan menyelenggarakan pelatihan komunikasi interpersonal.

2. Menghadapi Penurunan Penjualan

Perusahaan A mengalami penurunan penjualan selama beberapa bulan terakhir.

Problem solving: Tim penjualan melakukan analisis pasar dan menemukan bahwa tren perubahan preferensi pelanggan. Perusahaan menyusun strategi pemasaran baru dan meluncurkannya dengan sukses, meningkatkan penjualan.

3. Memperbaiki Masalah Kualitas Produk

Produk perusahaan A sering mengalami keluhan pelanggan tentang masalah kualitas.

Problem solving: Tim produksi melakukan inspeksi ketat, meninjau proses produksi, dan berkolaborasi dengan pemasok bahan baku. Hasilnya, kualitas produk ditingkatkan, dan keluhan pelanggan berkurang.

4. Mengatasi Penundaan Proyek

Proyek di perusahaan A mengalami penundaan akibat masalah koordinasi dan kurangnya sumber daya.

Problem solving: Manajer proyek merencanakan ulang jadwal, mengalokasikan sumber daya dengan bijak, dan meningkatkan komunikasi antar tim. Proyek selesai sesuai waktu yang direvisi.

5. Menghadapi Persaingan yang Ketat

Perusahaan A bersaing dalam pasar yang kompetitif dengan banyak pesaing.

Problem solving: Perusahaan melakukan riset pasar untuk menemukan keunikan produknya dan mengembangkan strategi pemasaran yang membedakan mereka dari pesaing. Ini meningkatkan pangsa pasar mereka.

6. Mengatasi Keluhan Pelanggan

Pelanggan di perusahaan A mengeluh tentang pelayanan pelanggan yang lambat.

Problem solving: Perusahaan merespons dengan cepat terhadap keluhan, mempercepat proses layanan pelanggan, dan memberikan pelatihan kepada staf layanan pelanggan.

7. Menangani Krisis Reputasi

Perusahaan A menghadapi krisis reputasi setelah laporan media negatif.

Problem solving: Perusahaan melibatkan humas yang berpengalaman, melakukan komunikasi krisis yang efektif, dan melakukan perubahan internal untuk memperbaiki masalah yang diungkapkan dalam laporan.

8. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Perusahaan A ingin meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Problem solving: Perusahaan melakukan analisis proses, mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan, dan melibatkan staf dalam perbaikan proses. Ini menghasilkan efisiensi yang signifikan.

9. Mengatasi Konflik Mitra Bisnis

Perusahaan A mengalami konflik dengan mitra bisnisnya.

Problem solving: Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik melakukan mediasi, mencari solusi kompromi, dan menetapkan aturan yang jelas dalam kemitraan mereka.

10. Menghadapi Regulasi yang Berubah

Perusahaan A dihadapkan pada perubahan regulasi pemerintah yang memengaruhi operasional mereka.

Problem solving: Perusahaan terus memantau perubahan regulasi, mengidentifikasi dampaknya, dan merencanakan perubahan dalam kepatuhan mereka dengan hukum yang baru.

11. Merespon Perubahan Teknologi

Perusahaan A harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat.

Problem solving: Perusahaan memberikan pelatihan teknologi kepada karyawan, berinvestasi dalam teknologi yang lebih canggih, dan menjalin kemitraan dengan penyedia teknologi.

12. Menangani Kebutuhan Pelatihan Karyawan

Perusahaan A mengalami pertumbuhan pesat dan membutuhkan pelatihan karyawan yang lebih baik.

Problem solving: Perusahaan mengembangkan program pelatihan karyawan, menyediakan akses ke sumber daya pelatihan online, dan mengukur hasilnya melalui evaluasi kinerja.

Sudah Paham Tentang Apa itu Problem Solving?

Dalam dunia bisnis yang dinamis, problem solving adalah kunci kesuksesan. Perusahaan yang mampu mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang efektif akan lebih kompetitif. Oleh karena itu, penting untuk terus mengasah kemampuan problem solving dalam perusahaan.

Jika Arkawan masih bingung atau bahkan ingin mendalami keterampilan tentang problem solving ini, mungkin pelatihan problem solving dari Arkademi ini bisa membantumu!

Dengan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis, mengembangkan solusi, dan mengimplementasikannya, kita dapat mengatasi berbagai permasalahan dengan efektif di dunia kerja. Semoga bermanfaat!

  • Contoh Kegiatan Ekspor dan Impor di Indonesia yang Menguntungkan!
  • Cara Membalas Email HRD, Lengkap Beserta Contohnya!
  • Contoh Market Research, Jangan Sampai Salah Melakukannya

' src=

13+ Contoh Tanaman Hidroponik yang Bisa Dibudidayakan

Inilah gaji hrd di indonesia dan bagaimana jenjang karirnya, 10 urutan berkas lamaran kerja dan persyaratannya dijamin dilirik hr.

Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Gulman azkiya.

January 20, 2023 • 11 minutes read

problem-solving-adalah

Artikel ini membahas mengenai kemampuan problem solving dan cara meningkatkannya. —

“Memiliki skill problem solving yang baik”

Jika kamu adalah seorang jobseeker , tentu tak akan asing dengan salah satu requirement atau kualifikasi di atas. Pasalnya, tak jarang hal tersebut menjadi persyaratan pada sebuah lowongan kerja.

Tetapi, apakah problem solving hanya sekedar artian dari penyelesaian masalah? Tentu saja tidak. Pasalnya, ada banyak langkah, metode, serta langkah dasar yang tercakup dalam proses  problem solving .

Dengan membaca artikel ini, kamu akan lebih bisa memahami apa itu kemampuan problem solving,  bagaimana cara menuntaskan masalah yang ada, serta cara meningkatkannya. Simak baik-baik!

Apa itu Problem Solving?

Dilansir dari asq.org, p roblem solving adalah sebuah tindakan penyelesaian masalah dengan melakukan beberapa tahapan mulai dari menentukan penyebab masalah, mengidentifikasi, memilih, dan menerapkan solusi.

Sederhananya, problem solving artinya kemampuan untuk menemukan solusi terbaik dari suatu masalah dengan mengidentifikasi penyebabnya.

Mengapa Kemampuan Problem Solving itu Penting?

Tidak dapat dipungkiri, semua orang pasti sering berhadapan dengan masalah. Permasalahan tersebut dapat muncul dari berbagai sisi seperti, urusan pribadi hingga pekerjaan. Setiap masalah juga memiliki tingkatannya masing-masing, mulai dari yang sederhana sampai kompleks.

Misalnya dalam aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan, tak jarang apa yang kamu rencanakan pada saat bekerja tidak berjalan sesuai yang diharapkan (masalah).

“Wah, apakah ini termasuk ekspektasi vs realita?” Yap , ini bisa juga disebut sebuah masalah.

Dengan memiliki kemampuan problem solving, kamu dapat mengidentifikasi masalah tersebut, mencari tahu kenapa tidak berjalan sesuai dengan harapan, dan menentukan tindakan (solusi) untuk memperbaikinya. Pada akhirnya, kamu dapat mengontrol kehidupan jadi untuk menjadi lebih baik.

Kemampuan problem solving juga memungkinkan kamu untuk dapat memanfaatkan sebuah masalah menjadi peluang di kehidupan.

Misalnya ketika di tempat kerja, kamu dan anggota tim sedang mengalami sebuah masalah. Kemudian, kamu berinisiatif dengan menawarkan diri untuk mencari solusi terbaik atas masalah tersebut. Nah , ketika kamu dapat menyelesaikannya, maka dirimu bisa dianggap sebagai seorang problem solver.

Problem solver adalah orang yang dianggap sebagai pemecah masalah atau orang yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Sehingga akan berdampak positif bagi kinerja dan karier kamu.

4 Langkah Dasar dalam Problem Solving

Ketika hendak menyelesaikan sebuah masalah, berikut 4 langkah dasar yang harus kamu lakukan:

1. Cari tahu dan pahami masalah

Langkah pertama dalam melakukan problem solving adalah memahami situasi yang terjadi pada sebuah masalah. Cari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah hal tersebut benar-benar sebuah masalah atau tidak. Tak jarang pada sebuah masalah, kamu lebih terpaku dengan gejalanya daripada masalah yang sebenarnya.

Misalnya, kamu dan tim tidak pernah bersemangat dalam bekerja sehingga target harian tidak tercapai, hal ini adalah gejala. Semangat rendah tidak terjadi dengan sendirinya. Masalah yang mendasarinya mungkin berupa lembur yang berat, kebosanan, atau manajemen tim yang buruk. Masalah inilah yang seharusnya diselesaikan.

2. Menentukan akar masalah

Selanjutnya yaitu memastikan bahwa masalah yang ingin kamu selesaikan adalah masalah yang tepat. Pada tahap ini, kamu akan melihat lebih dalam dan mencoba menemukan akar masalah.

Dalam mencari akar sebuah masalah, kamu dapat mencoba menggunakan konsep 5 why . 5 why adalah proses menganalisa masalah dengan teknik tanya-jawab sederhana sebanyak 5 kali untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat yang menjadi akar dari suatu permasalahan . Berikut contohnya:

konsep-5-why-analisis

Pada contoh di atas, kamu mencoba mencari akar permasalahan dengan mempertanyakan kenapa “pekerjaan saya sering tidak selesai tepat waktu”? Ternyata penyebabnya adalah karena tidak bersemangat. Kemudian kamu mempertanyakan lagi kenapa tidak bersemangat dan penyebabnya adalah sering mengantuk.

Setiap jawaban yang muncul akan kamu pertanyakan hingga menemukan penyebab yang tidak bisa dipertanyakan lagi atau bisa disebut akar masalah. Akar permasalahan pada contoh ini yaitu manajemen waktu yang buruk.

3. Mencari dan memilih solusi

Terkadang solusi muncul dari hal-hal yang tak terduga. Salah satunya dengan melakukan diskusi dengan anggota tim atau rekan kerjamu. Setelah menemukan akar masalah, cobalah menggali beberapa ide yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Dengan saling berbagi pendapat terkait masalah yang dihadapi dapat menghasilkan beberapa solusi yang dibutuhkan. Selain itu, cari informasi sebanyak-banyaknya. Seperti bertanya kepada orang yang berpengalaman atau yang pernah memiliki masalah yang serupa.

Nantinya setelah menemukan beberapa solusi, selanjutnya adalah memilih solusi yang tepat. Karena tidak semua solusi yang ditemukan bisa diterapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, mulai dari biaya, sumber daya manusia, dan dampak dari solusi itu sendiri (jangka panjang atau pendek).

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill (Beserta Contoh-contohnya)

4. Menerapkan solusi dan evaluasi

Setelah menentukan solusi yang akan digunakan, tahap selanjutnya adalah menerapkan solusi tersebut ke dalam masalah.

Misalnya, ketika motor kamu rusak akan ada 2 pilihan solusi dari masalah tersebut, melakukan service biasa (jangka pendek) atau mengganti spare part yang rusak (jangka panjang). Dengan berbagai pertimbangan, kamu akhirnya memutuskan untuk mengganti bagian yang rusak. Hal tersebut merupakan salah satu contoh sederhana dari penerapan solusi.

Selanjutnya, yaitu melakukan evaluasi dari solusi yang kamu terapkan. Dengan melakukan evaluasi, kamu bisa melihat seberapa efektif solusi tersebut, apakah bisa diterapkan pada semua masalah atau tidak.

Selain itu, dengan melakukan evaluasi kamu akan bisa mengatur strategi problem solving selanjutnya untuk permasalahan yang serupa.

[IDN] CTA Blog - Kelas Problem Solving - Skill Academy

11 Metode Problem Solving untuk Menyelesaikan Masalah

Sebetulnya ada beragam metode  problem solving yang bisa kamu gunakan. Ada 11 metode problem solving yang paling efektif, yaitu:

1. Ajukan pertanyaan terlebih dahulu

Ini merupakan tahap pra-pemecahan masalah. Jadi, sebelum mencari solusi, kamu bisa bertanya pada diri sendiri untuk mencari berbagai skenario dalam pencarian keputusan. 

Contoh beberapa pertanyaannya adalah, “Bagaimana jika…”, “Mengapa tidak…..”, “Bisakah kita…..”, dan lain sebagainya.

2. Temukan  poin of view dari orang lain

Apakah kamu termasuk orang yang terlalu fokus dengan pemikiran dan sudut pandang diri sendiri? Jika iya, maka proses  problem solving biasanya akan lebih sulit.

Pasalnya, jika terlalu fokus pada diri sendiri, kamu tidak akan mendapat gambaran lain yang lebih luas. Misal, kamu berjualan sebuah produk makanan. Segala strategi marketing sudah kamu jalankan, tetapi penjualan terus menurun dari bulan ke bulan.

Dalam kasus tersebut, kmau bisa saja berpikir bahwa produkmu kurang enak. Namun, bagaimana jika ternyata alasannya bukan hanya itu? So , carilah sudut pandang yang lain.

Kamu bisa coba mengadakan survey dan bertanya pada target pasar, apa hal-hal yang harus diperbaiki dari produk tersebut.

3. Lakukan brainstorming

brainsotrming adalah sesei mencurahkan pendapat untuk mencari ide-ide segar dalam proses pemecahan masalah.

Agar berjalan dengan lancar, sesi ini harus dilakukan dalam lingkungan yang ramah dan tidak menghakimi. 

Jika semua orang dalam forum sudah menuangkan ide mereka, maka carilah satu ide paling baik dan juga rasional untuk membantu proses  problem solving .

4. Brainstorming dengan teknik “The Round-Robin”

Brainstorming pada poin sebelumnya disebut juga dengan sesi brainstorming tradisional. Jika metode tersebut tidak berhasil, kamu dapat mencoba the round-robin brainstorming .

Secara sederhana, teknik ini akan menuntut setiap peserta untuk terlibat aktif dalam sesi brainstorming. Teknisnya:

– Peserta bergiliran menyumbangkan ide, jika belum ada ide, maka harus menyebut “pass (lewati dulu)”.

– Sesi brainstorming selesai setelah semua orang lulus.

5. Teknik “silent” brainstorming

Salah satu maslaah yang paling banyak dihadapi dalam sesi brainstorming adalah, kemungkinan besar forum akan lebih mendengarkan peserta yang “aktif” dan dianggap keren. Padahal, bisa jadi anggota kelompok lain memiliki ide yang bagus, tetapi mereka enggan untuk mengungkapkannya.

Dengan metode “silent” brainstorming, setiap individu akan diajak untuk menyumbangkan ide mereka, dengan catatan setiap ide akan dianggap memiliki “bobot” yang sama. Teknik ini akan lebih baik jika dilakukan dalam metode  online .

6. Six-thinking hats

Metode ini mengajak setiap anggota kelompok untuk berpikir menggunakan enam “topi” yang berbeda (white, red, black, yellow, green, blue) untuk mengevaluasi masalah dari berbagai sudut pandang.

Teknik ini diciptakan oleh Edward de Bono, rinciannya adalah:

1. Topi putih dianggap netral untuk mengungkapkan fakta dan angka 2. Topi merah untuk menunjukkan emosi dan intuisi, sehingga peserta dapat menyampaikan ide-ide secara naluriah 3. Topi hitam untuk memperlihatkan kehati-hatian terhadap sudut pandang kritis 4. Topi kuning sebagai penyeimbang untuk topi hitam. Ini digunakan ketika peserta ingin mengidentifikasi hal yang positif dari setiap ide yang ada. 5. Topi hijau untuk mengeksplorasi kreativitas, kemungkinan, alternatif, dan ide segar 6. Topi biru untuk mengatur semua hal yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

7. Konsep 5 Whys

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, metode ini mengajak setiap peserta untuk mengidentifikasi akar masalah dengan mengajukan pertanyaan “kenapa” sebanyak lima kali.

8. Failure mode and effect analysis (FMEA)

Ingin mengevaluasi potensi kegagalan dari suatu sistem atau proses dan mencari solusi untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif dari kegagalan tersebut? Maka gunakanlah teknik FMEA,  guys .

9. Teknik wanderer problem solving

Ketika menghadapi sebuah masalah, ada baiknya jika kamu menjauh sejenak dari masalah tersebut. Hal ini memungkinkan kamu untuk berada dalam kondisi otak yang lebih rileks.

Artinya, ketika kembali pada masalah yang akan dipecahkan, mungkin kamu akan “melihat” masalah tersebut dengan sudut pandang yang baru sehingga  problem solving akan semakin mudah.

10. Sisakan ruang untuk imajinasi

Alih-alih menyelesaikan masalah dengan fakta, bukan hal yang tak mungkin ketika seseorang ingin melakukan problem solving dengan ruang iamjinasi dan kreativitas.

Dalam hal ini, kamu bisa mencari suatu hal yang dianggap dapat mengganggu kreativitasmu saat mencari ide,  guys .

11. Wrapping up

Melalui teknik ini, kamu dapat melihat bahwa masalah terjadi setiap saat dan akan terus terjadi di masa-masa selanjutnya. 

Pikirkanlan bahwa setiap masalah akan memberikan informasi tentang hal-hal yang harus kita perbaiki. Selain itu, masalah yang datang akan membawa kita lebih terbuka terhadap konflik sehingga kita akan lebih terbiasa dalam proses  problem solving .

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Sama halnya dengan soft skill lainya, kemampuan problem solving muncul dari pengalaman dan juga latihan. Kamu masih bisa melatihnya dan mengembangkan kemampuan tersebut.

Bagi kamu yang merasa kurang dalam ability yang satu ini, jangan berkecil hati. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu terapkan untuk meningkatkan atau melatih kemampuan problem solving :

1. Ubah pola pikir

Tidak ada satupun orang ingin menghadapi sesuatu yang membuat frustasi, melelahkan, atau tampaknya tidak mungkin? Ya, kamu mungkin juga tidak mau.

Tetapi, daripada mencoba menghindarinya, kamu dapat melihat masalah tersebut secara positif dengan menganggapnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan.

Oleh sebab itu, mengubah pola pikir dapat membuat kamu merasa tidak terbebani, sehingga dapat menganalisis masalah dengan baik.

2. Membiasakan diri menggunakan mind mapping

Dikutip dari mindmeister.com, bahwa dengan memvisualisasikan tujuan, masalah, ide, dan poin tindakan dalam mind mapping dapat membantu seseorang untuk melihat gambaran yang lebih besar hingga menemukan ide-ide yang mungkin terlewatkan.

Mind mapping juga dapat mengasah pola pikir untuk menyusun konsep kreatif untuk membantumu menemukan solusi dengan lebih mudah.

3. Lakukan secara bertahap

Ketika menghadapi sebuah masalah, jangan langsung fokus untuk mencari solusi akhir. Coba untuk melakukannya secara bertahap.

Dimulai dengan mengidentifikasi masalah, mencari penyebab, dan menemukan solusi yang tepat. Dengan melakukan secara bertahap akan melatih kemampuan berpikir strategis dan dapat mengambil keputusan yang sesuai.

4. Jangan sungkan meminta bantuan

Selalu beranikan diri kamu untuk meminta bantuan pada orang terdekat. Ketika kamu sudah tidak dapat lagi mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi, bertanya kepada teman atau rekan kerja mungkin bisa menjadi solusi.

Berdiskusi dengan orang lain dapat membawa ide-ide segar dan sudut pandang yang tidak akan pernah kamu kembangkan sendiri.

Namun, kamu perlu mengetahui orang yang tepat untuk meminta bantuan/berdiskusi. Jangan lupa untuk menyesuaikan konteks masalahnya dengan orang tersebut.

Jika kamu memiliki masalah mengenai pekerjaan di bidang pemasaran, rekan dari tim marketing mungkin dapat menjadi orang yang tepat untuk dimintai pendapatnya.

5. Nikmati setiap proses

Terkadang karena terlalu fokus pada upaya penyelesaian masalah, membuat kita tidak menyadari apa saja yang telah dilakukan selama proses tersebut. Coba untuk menikmati setiap tahapan yang kamu lakukan dan rasakan dampak baiknya untuk pribadi atau lingkungan sekitar.

Ketika kamu dapat menikmatinya, kamu akan lebih dapat menghargai kemampuan yang ada pada dirimu. Jadi, ketika sedang menghadapi masalah, kamu sudah mengetahui seberapa besar kemampuanmu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Bagaimana guys? Pastinya kamu sudah lebih paham dong, mengenai skill problem solving . Selain dapat meningkatkan performa di tempat kerja, dengan memiliki kemampuan tersebut, kamu juga dapat berpikir secara strategis pada setiap masalah yang dihadapi. Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu problem solving .

Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih dalam, langsung saja menuju Skill Academy . Karena di Skill Academy tersedia berbagai kelas pelatihan mulai dari hard skill hingga soft skill seperti problem solving . Yuk , terus kembangkan kemampuanmu!

ASQ.org (2021). What Is Problem Solving?.https://asq.org/quality-resources/problem-solving#Process [Daring]. (Diakses, 3 Mei 2021)

Hall, John (2019). 6 Techniques to Better Your Problem-Solving Skills. https://www.inc.com/john-hall/6-techniques-to-better-your-problem-solving-skills.html [Daring]. (Diakses, 4 Mei 2021)

Stottler, Wayne (2017). What is problem solving and why is it important. https://www.kepner-tregoe.com/blog/what-is-problem-solving-and-why-is-it-important/ [Daring]. (Diakses, 3 Mei 2021)

Smart, James (2020). How to improve your problem solving skills and build effective problem solving strategies. https://www.sessionlab.com/blog/problem-solving-skills-and-strategies/ [Daring]. (Diakses, 4 Mei 2021)

Živkovic, Mile (2020). 11 Brilliant Problem Solving Techniques Nobody Taught You. https://www.chanty.com/blog/problem-solving-techniques/ [Daring]. (Diakses, 20 Januari 2023)

Artikel ini telah diperbarui oleh Intan Aulia Husnunnisa pada tanggal 20 Januari 2023.

apa itu problem solving dan contohnya

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

apa itu problem solving dan contohnya

7 Cara Memanfaatkan Media Sosial untuk Meningkatkan Produktivitas, Biar Gak Scroll Terus!

apa itu problem solving dan contohnya

Ingin ke Luar Negeri? Simak Cara Membuat dan Memperpanjang Paspor

apa itu problem solving dan contohnya

Mengenal Olahraga Bulu Tangkis, Sejarah, dan Cara Bermainnya

apa itu problem solving dan contohnya

Kupas Tuntas Problem Statement: Cara Menyusun dan Contohnya

Kehidupan bisnis tak selamanya berjalan mulus. Masalah dalam bisnis bisa datang kapan pun tanpa diprediksi. Karyawan tiba-tiba sering telat, pekerjaan selalu lewat batas deadline , dan konflik batin antar rekan kantor adalah beberapa contoh masalah yang bisa muncul di dalam sebuah perusahaan. Tentu, ada banyak masalah lain yang mungkin menimpa, finansial misalnya. Saat sadar bahwa perusahaan sedang tidak baik-baik saja, apa yang harus kamu lakukan?

Dalam kondisi seperti itu, kamu perlu mengidentifikasi secara tepat masalah yang sedang melanda. Kamu perlu memahami kondisi perusahaan, dan menampilkannya dalam sebuah problem statement . Melalui problem statement , kamu bisa menuangkan pendapat kamu mengenai kondisi yang terjadi sehingga memancing saran yang solutif.

Apa itu problem statement ? Sederhananya, problem statement adalah pernyataan yang dibuat secara khusus untuk mengidentifikasi masalah, mencari penyebabnya, dan menemukan akibat-akibat yang telah atau mungkin akan terjadi. Problem statement yang dibuat dengan benar dapat menampilkan data-data penting, yang bisa kamu gunakan untuk melakukan perbaikan. Sebaliknya, alih-alih digunakan untuk melakukan perbaikan, problem statement yang buruk malah akan melahirkan kebingungan, pemahaman yang keliru terhadap masalah, dan solusi yang salah kaprah.

Sebuah problem statement yang efektif adalah yang disampaikan dengan spesifik, terukur, objektif, dan membuka peluang-peluang realistis yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan. Saat membuatnya, kamu juga harus menghindari sisi emosional dan menjunjung tinggi objektivitas. Tentu saja, permasalahan bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Seorang manajer dan karyawan mungkin melihat masalah secara berbeda. Namun, meskipun terdapat perbedaan perspektif, semua anggota perusahaan sebaiknya tahu bagaimana menghadapinya dan merancang solusi yang memungkinkan, sebelum akhirnya dilanjutkan ke tahap diskusi.

Membuat sebuah problem statement adalah step awal yang bisa kamu lakukan untuk menghadirkan solusi atas permasalahan yang terjadi. Bukankah memahami permasalahan sama dengan menyelesaikan setengah dari keseluruhan masalah?

Artikel ini adalah panduan untuk kamu yang mau memahami cara membuat problem statement . Pelajari tips dan trik untuk membuatnya, dan tingkatkan kinerja kamu di perusahaan dengan menjadi seorang problem solver !

Kapan problem statement harus dibuat?

  • Apa itu problem statement? Pahami ilustrasinya!

Lima komponen dalam problem statement

Panduan menulis problem statement, kesalahan umum yang harus dihindari, menulis problem statement yang efektif, tiga contoh problem statement, cara menggunakan problem statement, asah kemampuan problem solving bersama jobstreet.

Saat masalah telah dirumuskan dengan jernih, kamu akan lebih mudah untuk menentukan langkah-langkah penyelesaian yang efektif. Namun, kapan persisnya kamu perlu membuat problem statement ?

Umumnya, sebuah problem statement dibuat saat perusahaan atau organisasi mengalami tantangan atau masalah. Masalah dalam perusahaan bisa sangat beragam, mulai dari pengeluaran yang berlebihan, kinerja karyawan yang buruk, hadirnya kompetitor bisnis baru, dan lainnya.

Setelah problem statement dibuat, diharapkan akar dan penyebab-penyebab terjadinya masalah bisa teridentifikasi. Nah, karena bertujuan untuk menyelesaikan masalah, maka problem statement harus dibuat dengan rasional, rinci, dan objektif, sehingga kamu dapat benar-benar memahami cakupan masalah dan batasan-batasannya. Dengan mengetahui cakupan dan batasan masalah, solusi yang kamu tawarkan tidak akan melebar terlalu jauh, apalagi sampai mengacaukan ekosistem kerja secara keseluruhan.

Apa itu problem statement ? Pahami ilustrasinya!

Misalnya, sebagai staf HR kamu merasa ada yang tidak beres dengan motivasi kerja para karyawan, kamu bisa mulai membuat kerangka problem statement . Pertama-tama, kamu bisa bertanya siapa saja karyawan yang mengalami hal ini? Apakah ada sesuatu yang menyebabkan ini terjadi? Apa saja langkah yang mungkin kamu dan manajemen bisa lakukan?

Kamu juga bisa menggunakan problem statement untuk menjawab kekhawatiran para investor atau para stakeholder di perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan yang kamu kelola adalah perusahaan waralaba makanan lokal yang sudah punya banyak cabang. Lalu, kamu tahu bahwa progress penjualan di salah satu toko tidak dapat memenuhi target kuartal yang telah ditentukan. Kamu bisa menggunakan problem statement untuk membantu kamu mencari tahu penyebab dari angka penjualan yang rendah ini. Barangkali, ada kompetitor di daerah itu, atau lokasinya kurang strategis untuk pembeli, atau justru produknya kurang disukai oleh target konsumen di lokasi tersebut, atau malah strategi marketing -nya yang kurang menarik dan efektif.

Sebenarnya, problem statement tidak selamanya hanya diaplikasikan saat menghadapi masalah yang genting. Kalau kamu sekedar ingin meningkatkan kinerja karyawan, karena selama ini kamu pikir kinerja mereka di bawah rata-rata, kamu bisa membuat problem statement tentang bagaimana caranya meningkatkan kinerja.

Tentu, problem solving skill adalah aspek yang dibutuhkan di perusahaan mana pun . Kalau kamu punya kemampuan ini, membuat problem statement akan jadi perkara yang relatif mudah. Sama seperti melakukan penelitian ilmiah, langkah kamu dalam mengidentifikasi permasalahan harus didasari data dan argumentasi yang kuat. Selain bukti-bukti yang kamu kumpulkan, kamu juga harus memiliki skill untuk melihat segala sesuatu melalui kerangka sebab-akibat.

Baca juga: 14 Transferable Skills yang Membuat Perusahaan Tertarik Padamu

Kalau mau lebih efektif dengan analisis yang tepat, kamu juga perlu untuk melakukan penelusuran literatur, misalnya jurnal ilmiah atau buku-buku tentang psikologi, keuangan, pengembangan diri dan lain sebagainya. Informasi-informasi yang didapatkan bisa membantu kamu untuk memahami permasalahan yang sedang dihadapi, sehingga kamu bisa menemukan solusi yang tepat.

Problem statement digunakan untuk menggambarkan permasalahan dengan jelas dan tepat. Karena itu, kamu perlu tahu beberapa komponen yang biasanya terdapat di dalam problem statement , agar kamu bisa lebih mudah untuk membuatnya. Berikut ini adalah lima komponen dari problem statement :

Deskripsi masalah

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mendeskripsikan masalahnya. Hindari pendapat pribadi, dan tulislah masalah secara spesifik serta hindari segala hal yang tidak perlu.

Pada bagian ini, kamu perlu menjelaskan tujuan dari analisis yang telah kamu lakukan, dan bagaimana hal itu relevan dengan masalah yang saat ini terjadi.

Ruang lingkup masalah

Bagian ini berfungsi untuk membatasi riset permasalahan yang akan kamu lakukan. Bagian ini harus menampilkan semua hal yang dianggap penting, tetapi juga menghilangkan semua yang tidak relevan.

Problem statement tidak dibuat hanya dengan asumsi, kamu perlu membuat riset untuk memahami permasalahan yang sebenarnya. Di sinilah pentingnya merancang metode. Kamu perlu menentukan metode yang pas untuk meneliti masalah. Hal ini berfungsi untuk membuat setiap langkah menjadi pasti.

Signifikansi

Bagian ini berfungsi untuk menjelaskan pentingnya melakukan penelitian kamu, dan kontribusinya terhadap perusahaan.

Ilustrasi seorang karyawan sedang menulis problem statement.

Perlu diingat, jangan menghadirkan pemecahan masalah di sini. Sebab, fungsi utama problem statement adalah menjernihkan permasalahan, bukan mencari solusi. Solusi merupakan perkara yang bisa didiskusikan setelah problem statement dibuat.

Berikut adalah cara menulis komponen-komponen yang ada di dalam problem statement :

Menuliskan masalah

Problem statement harus dengan jelas menguraikan perbedaan antara kondisi saat ini dengan tujuan yang ingin dicapai saat masalah telah diselesaikan. Dengan kata lain, kamu perlu menggambarkan kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi yang saat ini terjadi.

Mulailah menulis permasalahan yang tengah dihadapi oleh perusahaan atau organisasi kamu. Kalau penjualan cabang yang kamu kelola tidak efektif, kamu bisa menjelaskannya secara deskriptif melalui dua pertanyaan pemantik: “Apa yang seharusnya dicapai oleh cabang ini?” dan “Apa yang sekarang sedang terjadi?”

Semua informasi yang ada pada bagian ini harus berupa fakta dan disertai dengan bukti pendukung.

Menentukan tujuan

Bagian ini terdiri dari kalimat singkat yang berfokus pada apa yang kamu ingin capai saat solusi sudah diaktualisasikan. Kamu bisa bertanya betapa sebenarnya perusahaan bisa menjadi lebih baik. Ingat, tujuan yang kamu sampaikan harus realistis dan bisa dicapai dalam jangka waktu tertentu.

Bagian ini juga harus memotivasi anggota untuk mencari solusi. Ingat, hanya memotivasi, karena solusi akan didiskusikan setelah semua anggota membaca problem statement yang kamu buat.

Menentukan ruang lingkup permasalahan

Dalam problem statement , setiap permasalahan harus memiliki batas, sehingga solusinya tidak terlalu melebar. Sebagai pertanyaan pemantik, misalnya, “Siapa atau apa saja yang terlibat dalam situasi ini?” atau “Siapa atau apa yang terdampak dari masalah ini?”

Ruang lingkup masalah bisa dispesifikkan ke bagian tertentu di dalam perusahaan, seperti tim marketing , tim IT, atau staf individual. Ruang lingkup juga bisa merupakan konsumen perusahaan.

Salah satu cara untuk menentukan ruang lingkup masalah adalah melakukan pembatasan terhadap hal-hal di luar topik. Buatlah list tentang siapa atau apa yang terdampak oleh masalah, lalu buang semua hal yang tidak perlu. Pembatasan ini penting agar kinerja tim bisa lebih terstruktur saat menyelesaikan masalah

Memilih metode yang digunakan

Setelah mendeskripsikan masalah, membuat tujuan, dan melakukan pembatasan, kamu perlu memilih metode untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan. Salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah dengan melakukan survei. Kamu bisa melakukan survei terhadap konsumen maupun karyawan melalui kuesioner. Kalau kamu memilih langkah ini, pastikan kuesioner kamu bisa diakses oleh semua orang. Kamu bisa menyediakan kolom untuk diisi oleh responden. Zaman sekarang, kamu bisa dengan mudah membuat kuesioner secara daring.

Metode lainnya adalah melakukan wawancara atau interview kepada informan atau narasumber yang sudah diidentifikasi. Lakukan interview terhadap orang yang relevan dengan ruang lingkup yang telah kamu buat. Melakukan dialog yang mendalam bersama orang bisa membuat kamu memahami masalah dari perspektif orang lain.

Apa pun pendekatan yang dilakukan, yang pasti semuanya bergantung pada kamu. Tentukan metodologi yang kamu merasa familiar dan bisa melakukannya. Namun, metode kamu harus realistis dan dilakukan di dalam masa waktu tertentu. Hal ini penting untuk mengidentifikasi masalah dan menghadirkan solusi yang tepat.

Menjelaskan signifikansi penelitian

Sudah susah payah melakukan penelitian, masa sih gak ada manfaatnya? Nah, di bagian ini kamu bisa menjelaskan signifikansi atau kemanfaatan dari hasil studi kamu. Di sini, kamu bisa mengargumentasikan pentingnya melakukan A dan bukan B, karena dampak dari A begini sedangkan dampak dari B begini.

Kamu juga perlu untuk memberikan indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi solusi kamu. Indikator itu penting untuk mengukur efektivitasnya, sehingga di kemudian hari bisa diperbaiki.

Seorang karyawan tampak pusing karena problem statement yang dia tulis belum sempurna.

Saat membuat problem statement , sering terjadi kesalahan umum. Berikut ini beberapa diantaranya:

Kurang spesifik dan abstrak

Hindari generalisasi, tulislah problem statement dengan spesifik. Pernyataan yang terlalu umum seperti “kita perlu untuk meningkatkan kinerja customer service ” tidak cukup spesifik. Kamu bisa mengidentifikasi secara lebih terperinci masalah customer service itu dengan “kita perlu untuk mengurangi waktu tunggu untuk panggilan customer service .”

Fokus pada gejala, bukan penyebabnya

Sebuah problem statement yang baik perlu berfokus pada akar masalah sehingga solusi yang nanti dibuat disandarkan pada inti masalahnya, bukan permukaan. Sebagai contoh, ketimbang mengemukakan “penjualan kita mengalami penurunan,” seharusnya problem statement mengidentifikasi mengapa penjualan mengalami penurunan, seperti “ marketing yang kita lakukan tidak efektif dalam mencapai target audiens.”

Ruang lingkup terlalu luas atau terlalu sempit

Problem statement harus memperhatikan batas konteks di mana masalah muncul. Yang dibahas adalah semua hal yang relevan. Selain itu, perlu ditinggalkan.

Menggunakan bahasa yang membingungkan

Buatlah pertanyaan dalam studi problem statement ini sejelas mungkin, tidak ambigu dan multitafsir. Untuk itu, gunakan bahasa kamu dengan sejelas dan selugas mungkin. Hindari jargon-jargon dan bahasa teknis yang terlalu banyak, karena dapat membuat bingung pembaca.

Kurang menyediakan cukup bukti

Bukti adalah hal yang esensial di dalam problem statement yang kamu buat. Hal ini digunakan untuk mendukung setiap argumen yang kamu berikan. Apabila kamu tidak menyediakan cukup bukti, kamu tidak bisa memancing orang lain untuk memberi solusi. Selain itu, sisi kemanfaatan dari problem statement yang dibuat juga kurang terlihat.

Kenali masalah dengan spesifik

Kenali dengan jernih masalah yang kamu hadapi. Kalau kamu paham apa yang kamu sampaikan, orang lain pun akan paham dengan masalah yang dihadapi. Dengan begitu, solusi bisa didiskusikan dengan lebih efektif.

Gunakan bahasa yang sederhana

Bahasa yang jernih menghindarkan kata-kata dari ambiguitas dan kesalahpahaman, sehingga membuat pembaca lebih mudah untuk mengidentifikasi riset atas permasalahan dan tingkat kepentingannya.

Spesifik dan tampilkan permasalahan dalam data

Kalau memungkinkan, sampaikan setiap permasalahan dengan data yang akurat. Data yang akurat dapat meyakinkan pembaca tentang fakta permasalahan yang benar-benar terjadi. Pernyataan yang sekedar asumsi hanya akan menghasilkan simpulan yang bermasalah.

Cari tahu karakter pembaca

Kemampuan untuk mengetahui karakter audiens, tingkat pengetahuan, dan apa yang membuat mereka tertarik sangat esensial untuk menulis problem statement yang baik. Menyesuaikan laporan dengan memenuhi kebutuhan dan harapan audiens dapat membuatnya lebih sesuai, praktis, menarik, relevan, dan meyakinkan.

Buatlah tujuan dengan jelas

Sampaikan harapan yang ingin kamu capai setelah menyelesaikan permasalahan. Tujuan harus disampaikan dengan target yang spesifik, misalnya mengurangi pengeluaran, meningkatkan kepuasan, atau meningkatkan produktivitas.

Mintalah feedback dan evaluasi

Mencari feedback dari orang lain dapat membuat permasalahan yang kita hadapi lebih jernih, karena satu hal yang dilihat dari berbagai perspektif dapat membantu kita melihat apa yang tadinya tidak kelihatan.

Contoh 1: Meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada organisasi kesehatan

Problem statement :.

Kepuasan para karyawan merupakan faktor yang esensial pada sebuah organisasi kesehatan. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja para petugas layanan kesehatan, akan membuat semakin baik hasil perawatan pasien, meningkatkan produktivitas, dan menurunkan angka keluar masuk karyawan. Namun, banyak organisasi pelayanan kesehatan yang belum meningkatkan tingkat kepuasan karyawan, sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas dan peningkatan tingkat keluar masuk karyawan.

Dalam organisasi kesehatan kita, terdapat permasalahan pada kepuasan karyawan. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, tingkat kepuasan karyawan masih terbilang rendah. Dari 2.000 karyawan, 85% diantaranya merasa kurang dihargai dan diapresiasi. Ketidakpuasan ini berdampak pada kinerja mereka, dan banyak karyawan yang absen bahkan keluar.

Kita perlu untuk meningkatkan kepuasan karyawan di dalam organisasi kesehatan kita sehingga para karyawan merasa lebih dihargai dan diapresiasi. Hal itu dapat membuat perawatan pasien menjadi lebih baik dan dapat pula meningkatkan produktivitas. Kita harus membuat lingkungan kerja yang positif yaitu karyawan merasa termotivasi, diikutsertakan, dan didukung.

Tahap pertama adalah dengan mengidentifikasi faktor yang menurunkan tingkat kepuasan karyawan, setelah itu dilanjutkan dengan menentukan upaya mengatasinya secara efektif.

Contoh 2: Mengurangi emisi karbon di ruang kota

Kota merupakan wilayah yang bertanggung jawab dalam peningkatan emisi karbon, perubahan iklim, serta polusi udara. Sektor transportasi, misalnya, merupakan sumber utama peningkatan emisi karbon di ruang kota, yang dihasilkan dari berbagai jenis kendaraan seperti mobil, bus, dan truk. Selain itu, konsumsi energi dari pembangunan, industri, dan lainnya juga punya andil dalam permasalahan ini.

Berdasarkan data yang dirilis oleh World Resource Institute (WRI) yang bermarkas di Washington DC, Indonesia merupakan negara penyumbang emisi karbon terbesar ke-6 dunia. Kita telah mengetahui bahaya dari tingginya tingkat emisi karbon, yang berdampak pada kualitas air dan berkontribusi pada perubahan iklim. Sejauh ini, kita sudah merancang kebijakan yang berfungsi untuk mengurangi emisi karbon, tapi kita masih memerlukan banyak bantuan dan upaya terus-menerus dalam mencapainya.

Kita perlu mengurangi emisi karbon di ruang kota untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan dari kota kita, serta untuk mengurangi efek perubahan iklim.

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan itu adalah mengidentifikasi secara akurat sumber-sumber permasalahan. Lalu, kita perlu merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasinya. Kita perlu bekerja sama dengan banyak jajaran seperti pemerintah kota, pebisnis, masyarakat umum.

Mereka harus dilibatkan dalam membuat kebijakan tentang transportasi berkelanjutan dan penggunaan energi. Kita juga perlu untuk membuat rencana yang komprehensif, yang mempertimbangkan kebutuhan komunitas kita sambil mengurangi emisi karbon dan menjaga lingkungan.

Contoh 3: Meningkatkan pengalaman pengguna aplikasi mobile

Aplikasi mobile menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari. Seiring pertumbuhan smartphone , para pengguna semakin bergantung pada aplikasi mobile dalam menjalankan berbagai kebutuhannya, seperti komunikasi, hiburan, dan produktivitas. Bagaimanapun, dengan semakin banyaknya aplikasi yang tersedia di pasar, pengguna menjadi lebih selektif.

Terdapat juga temuan bahwa active users aplikasi mobile kita mengalami angka penurunan hingga 45% dalam periode 3 bulan ini. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengalaman pengguna terhadap aplikasi mobile merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan aplikasi tersebut di pasaran.

Di perusahaan, kita sudah membangun aplikasi mobile yang menyediakan pelayanan khusus bagi pengguna. Namun, kita juga mendapatkan beberapa feedback dari mereka bahwa kita perlu melakukan perbaikan. Pengguna mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan saat memakai aplikasi, mengalami loading yang lama, dan isu lainnya.

Tentu, permasalahan yang ada pada aplikasi bisa berdampak negatif pada pengguna. Kita perlu berfokus pada tujuan meningkatkan pengalaman pengguna. Sebagai tahap pertama, kita perlu mengidentifikasi kesulitan pemakaian aplikasi yang pengguna hadapi, lalu merancang solusi praktis untuk mengatasinya.

Untuk mengidentifikasi, kita perlu untuk melakukan riset terhadap kebutuhan dan perilaku pengguna, terhadap desain yang user-friendly , dan mengoptimalkan kinerja aplikasi. Dengan meningkatkan pengalaman pengguna terhadap aplikasi kita, kita bisa meningkatkan kepuasan mereka, dan meningkatkan kesuksesan di pasar.

Seorang wanita tampak bahagia setelah selesai menulis problem statement di kantor.

Problem statement yang baik dapat membantu kita untuk membuat penelitian lanjutan mencari solusi. Sebagaimana pembicaraan di awal, problem statement adalah identifikasi terhadap masalah, penyebabnya, dan akibat-akibatnya. Dengan memahami permasalahan dengan baik, kita bisa mulai membuat penelitian untuk mencari solusi.

Berikut manfaat problem statement untuk penelitian mencari solusi:

Membangun tujuan penelitian dan mengembangkan hipotesis

Dengan pengetahuan yang jernih terhadap permasalahan, tantangan yang dihadapi bisa tergambar dengan akurat, sehingga tujuan penelitian dan hipotesis dapat dibangun dengan mudah. Agar proses membangun tujuan penelitian dan hipotesis lebih efektif, cobalah dua langkah berikut ini:

Merumuskan masalah dan tujuan penelitian

Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah penelitian yang ingin diteliti. Misalnya, dalam penelitian tentang pengalaman pengguna terhadap desain interface atau antarmuka aplikasi mobile , masalah penelitian bisa menjadi "Bagaimana dampak desain antarmuka terhadap kepuasan pengguna aplikasi mobile ?".

Sementara itu, tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui hubungan antara desain antarmuka aplikasi mobile dengan kepuasan pengguna.

Memformulasikan hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian, kamu bisa memformulasikan hipotesis atau asumsi awal yang akan diuji sepanjang penelitian. Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel.

Misalnya, hipotesis untuk penelitian tentang pengalaman pengguna terhadap desain antarmuka aplikasi mobile , masalah penelitiannya bisa menjadi "Desain antarmuka yang tidak user-friendly berdampak pada ketidakpuasan pengguna, yang kemudian menghasilkan efek buruk pada kesuksesan aplikasi mobile di pasar."

Memandu kerangka riset dan metodologi

Melakukan pembatasan penelitian.

Gunakan problem statement untuk membatasi cakupan penelitian solusi. Cakupan biasanya berupa populasi yang spesifik, wilayah penelitian atau konteks, dan jangka waktu penelitian.

Menentukan pendekatan penelitian lanjutan

Problem statement bisa membantu untuk menentukan pendekatan yang cocok untuk penelitian. Pendekatan penelitian bisa berupa kualitatif atau kuantitatif.

Membantu menentukan metode riset

Kamu bisa memanfaatkan problem statement untuk memilih metode yang cocok dalam riset mencari solusi. Kamu bisa mengumpulkan data yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. Metode riset harus disesuaikan dengan tujuan dan cakupan penelitian.

Menentukan variabel riset

Salah satu fungsi problem statement adalah untuk menentukan variabel riset. Sebagaimana metode, variabel riset harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan cakupannya.

Menyediakan kerangka untuk analisis data dan interpretasinya

Setelah selesai membangun problem statement , kamu bisa memanfaatkannya untuk melakukan proses analisis data secara keseluruhan. Hal ini akan membantu agar penelitian tetap fokus untuk menjawab pertanyaan penelitian atau permasalahan yang sedang diselidiki.

Masalah di tempat kerja dapat terjadi kapan pun. Membuat problem statement sangat diperlukan untuk mengidentifikasi masalah yang ada, sehingga kamu bisa meletakkan pondasi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Jadi, sebelum menentukan dan menerapkan solusi, kamu perlu mengetahui dengan jernih permasalahan yang sedang dihadapi. Ibarat di dunia kesehatan, problem statement adalah diagnosis. Karena itu, ia tidak perlu menyertakan solusi. Namun, solusi akan lebih mudah dibuat apabila masalah telah teridentifikasi dengan benar.

Problem statement adalah langkah pertama untuk memecahkan masalah. Sebab, masalah yang dikenali dengan baik artinya telah setengah terselesaikan.

Kalau kamu ingin meningkatkan kemampuan problem solving , kamu bisa mengawalinya bersama SeekMAX ! Melalui SeekMAX kamu bisa langsung belajar dari para ahlinya.

Ini saatnya untuk memperbarui profil JobStreet kamu dengan skill terbaru! Kamu juga bisa memulai dengan mendaftar jika belum memiliki akun.

Temukan juga informasi berguna lainnya untuk pengembangan karir kamu di laman Tips Karir kami. Di sana, kamu akan menemukan berbagai tips seputar cara melamar kerja, jenjang karir dan bidang tertentu, serta tips-tips lainnya mengenai pekerjaan.

Jadi, tunggu apa lagi? Download aplikasi JobStreet di Google Play Store dan Apple App Store sekarang!

  • Apa tujuan membuat problem statement ? ⁠ Problem statement bertujuan untuk mengidentifikasi akar dari permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Problem statement dapat digunakan untuk meletakkan dasar pemahaman untuk menghadirkan solusi. Selain itu, problem statement juga bisa digunakan untuk mengetahui dan memastikan aspek apa saja yang harus ditingkatkan. ⁠
  • Apa saja komponen dari problem statement ? ⁠ Problem statement terdiri dari deskripsi masalah yang komprehensif, tujuan, ruang lingkup masalah, rancangan metode, dan signifikansi penelitian. Semua itu harus disusun dengan ringkas dan mudah dimengerti, sehingga bisa dijadikan panduan untuk penelitian lanjutan mencari solusi. ⁠
  • Bagaimana cara menulis problem statement ? ⁠ Untuk menulis sebuah problem statement , kamu diharapkan dapat mengidentifikasi dengan jernih permasalahan yang dihadapi dan menjelaskan mengapa hal itu penting untuk diatasi. Lalu, gunakanlah bahasa yang sederhana dalam menyampaikannya, juga sediakan bukti atau contoh yang mendukung argumenmu. Bukti ini adalah hal yang penting agar orang teryakinkan. ⁠
  • Apa saja kesalahan umum dalam menulis problem statement ? ⁠ Terlalu abstrak dan umum, tidak menyediakan cukup bukti atau data yang mendukung argumen, tidak mempertimbangkan sifat dan karakter jajaran/para anggota yang akan membaca, terlalu berfokus pada gejala ketimbang akar, menggunakan bahasa yang rumit dan berbelit, serta tidak secara jelas mengartikulasikan pentingnya untuk mengatasi masalah. ⁠

Telusuri istilah pencarian teratas

Populer di jobstreet, jelajahi topik terkait, berlangganan panduan karir.

Apa Itu Problem Solver? Manfaat, Contoh Kasus dan Cara Meningkatkannya

apa itu problem solving dan contohnya

Dunia kerja yang dinamis, seringkali membuatmu dituntun memecahkan dengan berbagai masalah. Tapi sayangnya, menjadi seorang problem solver yang handal di dunia kerja bukanlah bakat bawaan, melainkan kemampuan yang bisa kita kembangkan. 

Menjadi problem solver , kita tidak hanya membantu menyelesaikan masalah di dunia kerja, tetapi juga menunjukkan nilai tambah sebagai seorang profesional. 

Jadi, bagaimana cara menjadi problem solver yang handal? Ayo kita telusuri lebih dalam tentang langkah-langkah efektif untuk mengasah kemampuan ini dan membawa karirmu ke level yang lebih tinggi!

Apa itu Problem Solver?

Kemampuan pemecahan masalah atau seorang problem solver adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Dengan keterampilan ini, kita bisa menyelesaikan tantangan secara efisien dan kreatif, membantu tim atau organisasi mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Robert Harris dalam bukunya "Creative Problem Solving: A Step-by-Step Approach," keterampilan pemecahan masalah adalah kemampuan untuk menemukan solusi yang efektif dan efisien terhadap masalah yang dihadapi, dengan menggunakan metode yang terstruktur dan kreatif.

Seorang problem solver itu sangat berguna dan penting juga untuk sebuah perusahaan tetap berjalan lancar, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjaga kepuasan pelanggan. Biasanya seseorang dengan kemampuan ini  berusaha untuk mencegah masalah serupa terjadi di masa depan dengan menerapkan solusi yang berkelanjutan dan inovatif dengan mengatasi akar masalahnya. 

Apa Manfaat Menjadi Seorang Problem Solver?

ilustrasi problem solver di tempat kerja

1. Meningkatan Efisiensi Kerja

Penyelesaian masalah dengan cepat dan tepat, akan meningkatkan efisiensi kerja. Masalah yang terselesaikan dengan baik tentunya akan mengurangi gangguan dan hambatan dalam proses kerja, sehingga bekerja akan lebih produktif. Tentu akan meningkatkan nilai saat penilaian kinerja karyawan .

2. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis

Problem solving mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis. Kita akan terbiasa melihat masalah dari berbagai sudut pandang, mengidentifikasi akar penyebab, dan mencari solusi yang inovatif. 

3. Lebih Terampil Mengambil Keputusan

Menjadi seorang problem solver berarti terampil dalam mengambil keputusan. Kemampuan ini sangat penting dalam dunia kerja karena keputusan yang tepat dan cepat dapat membawa dampak positif bagi tim dan organisasi.

4. Menambah Pengetahuan

Ketika terus-menerus dihadapkan pada berbagai masalah yang perlu diselesaikan, maka pengetahuanmu pun akan bertambah. Sebab, mengatasi masalah mengharuskan kita untuk memperluas wawasan di berbagai bidang. 

5. Menghasilkan Kerjasama Tim yang Lebih Baik

Seorang problem solver yang baik juga mampu bekerja sama dengan tim untuk mencari solusi. Kemampuan ini akan meningkatkan kerjasama dan komunikasi dalam tim, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.

Baca Juga: 6 Jenis Pelatihan Soft Skill untuk Pekerjaan yang Wajib Diikuti

Skill yang Dibutuhkan untuk Jadi Problem Solver

ilustrasi problem solver

1. Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis memungkinkan kita untuk menganalisis masalah secara mendalam, mengidentifikasi akar penyebab, dan mengevaluasi berbagai opsi solusi. Dengan berpikir kritis, kita dapat melihat masalah dari berbagai perspektif dan membuat keputusan yang lebih baik.

2. Kreativitas

Menurut Michael J. Gelb, selain pemikiran logis, imajinasi dan intuisi juga memainkan peran penting dalam menemukan solusi yang efektif. Skill ini melibatkan berpikir kreatif , out-of-the-box dan tidak takut untuk mengeksplorasi ide-ide baru yang bisa menyelesaikan masalah secara efektif.

3. Keterampilan Komunikasi

Menyelesaikan masalah sering kali memerlukan kolaborasi dengan rekan kerja atau tim. Keterampilan komunikasi yang baik dapat memastikan bahwa kita bisa menjelaskan masalah, mendiskusikan solusi, dan mengkoordinasikan tindakan dengan jelas dan efektif.

4. Analisis Data

mini bootcamp google sheet

John Dewey dan Herbert A. Simon menekankan pentingnya refleksi, analisis mendalam, dan kemampuan untuk menguraikan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dikelola. Jadi penting melibatkan kemampuan analisis data. Analisis data membantu kita memahami tren, mengukur dampak solusi, dan membuat keputusan yang berbasis bukti. Perlu kemampuan tools analisis data seperti google Sheets , Google Analytics , membaca chart dan lainnya. 

5. Kemampuan Adaptasi

Kemampuan adaptasi diperlukan di dunia kerja yang dinamis. Kemampuan adaptasi memungkinkan kita untuk tetap fleksibel dan siap menghadapi perubahan, serta menyesuaikan solusi yang sudah ada agar tetap relevan.

6. Kolaborasi dan Kerja Tim

Kolaborasi dan kerja sama tim memungkinkan kita untuk menggabungkan berbagai perspektif, keahlian, dan ide dari anggota tim yang berbeda. Ini sangat bermanfaat dalam proses problem solving karena sering kali solusi terbaik muncul dari berbagai sudut pandang, diskusi, dan pemikiran bersama. 

Contoh Kasus Problem Solving di Perusahaan

Misalnya, kita bekerja di sebuah perusahaan teknologi yang sedang ada masalah penurunan customer satisfaction karena ada bug pada software . Sebagai seorang problem solver, kita mulai dengan mengidentifikasi masalah melalui analisis data keluhan pelanggan dan laporan dari tim teknis. 

Lalu, kita menemukan bahwa ada kurangnya waktu uji coba sebelum perilisan software adalah penyebab utamanya. Setelah itu, kita mengusulkan penerapan siklus pengujian tambahan dan pelatihan lebih lanjut untuk tim QA. Jangan takut untuk menyampaikan ini karena dapat melatih managerial skill dan leadership skill .

Manajemen setuju dengan rencana tersebut, dan kita mulai mengimplementasikannya dengan menambahkan satu fase pengujian ekstra dan menyelenggarakan workshop untuk meningkatkan keterampilan tim QA. Setelah beberapa bulan, kita mengevaluasi hasilnya dan menemukan bahwa jumlah bug menurun drastis, serta kepuasan pelanggan meningkat signifikan. 

Bagaimana Cara Problem Solving di Perusahaan?

kemampuan problem solving

1. Identifikasi Masalah yang Terjadi

Langkah awal dalam skill problem solving adalah mengidentifikasi masalah dengan jelas. Pemahaman masalah yang sedang terjadi sangat dibutuhkan untuk proses pengumpulan data, observasi, dan wawancara dengan pihak terkait. Ingat, perlu adanya time management yang baik agar cepat menemukan solusinya.

2. Analisis Akar Penyebabnya

Setelah masalah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menganalisis akar penyebabnya. Pahami faktor-faktor yang mendasari masalah tersebut. Selain itu, teknik yang akan digunakan, contohnya analisis akar penyebab (root cause analysis) atau diagram Ishikawa .

3. Temukan Solusi

Nah, bagian ini sangat penting. Edward De Bono menekankan pentingnya berpikir lateral dan kreatif untuk menemukan solusi yang mungkin tidak langsung terlihat. Setelah akar penyebab teridentifikasi, kita perlu menemukan berbagai solusi potensial. Pastikan agar tetap efektif, dan dampaknya dari setiap solusi itu. Perlu adanya softskill conflict resolution agar proses menemukan solusi ini bisa tepat.

4. Pilih Solusi yang Sesuai

Setelah membuat daftar solusi, pilihlah solusi yang paling sesuai dan efektif untuk mengatasi masalah. Pertimbangkan kembali prioritas, tujuan, dan sumber daya yang tersedia. Setelah solusi dipilih, buatlah rencana implementasi yang terperinci seperti menyusun jadwal, dan memberikan arahan yang jelas kepada tim pelaksana.

5. Pantau dan Evaluasi

Setelah solusi diimplementasikan, kita perlu terus memantau dan mengevaluasi hasilnya. Amati apakah solusi berhasil menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan yang ditetapkan. .

Bagaimana Cara Meningkatkan Skill Problem Solving?

1. coba aktif dan gabung kegiatan atau komunitas.

Cara meningkatkan skill problem solving kuncinya adalah kita harus bisa terjun langsung dengan cara mengikuti organisasi kampus, organisasi masyarakat, atau gabung ke komunitas di tempat kerja atau di kotamu. Tentu dari situ kita akan bertemu banyak orang dan projek yang akan membuatmu terbiasa untuk memecahkan masalah.

2. Berlatih Berpikir Kritis

Berpikir kritis itu sangat penting . Kita bisa meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan membaca, mempertanyakan informasi, dan mencari pemahaman yang mendalam tentang topik tertentu. Semakin baik kita dalam berpikir kritis, semakin efektif kita dalam memecahkan masalah.

2. Berlatih Kolaborasi

Luangkan waktu untuk bekerja dalam tim dalam menyelesaikan masalah. Contohya dengan berbagi ide, pengalaman, dan pengetahuan, kita dapat mencapai solusi yang lebih kreatif dan efektif daripada jika bekerja sendiri.

Baca Juga: Tips Mengelola Tim secara Efektif dalam Bekerja, Wajib Ditiru!

3. Evaluasi dan Pelajari dari Pengalaman

Setelah menyelesaikan masalah, luangkan waktu untuk mengevaluasi proses problem solving . Tinjau apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil, serta cari tahu apa yang bisa diperbaiki di masa mendatang. 

4. Mengikuti Pelatihan

Pelatihan adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan problem solving . Baik itu pelatihan softskill karyawan atau pelatihan softskill untuk umum. Pelatihan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai teknik, metode, dan pendekatan yang digunakan dalam pemecahan masalah. 

pelatihan soft skill karyawan

Belajarlagi menyediakan pelatihan soft skill untuk karyawan yang mampu meningkatkan berbagai kemampuan dan keterampilan di dunia kerja, termasuk problem solving! Banyak sekali manfaat corporate training , dengan program pembelajaran intensif yang menyenangkan dan kurikulum yang sesuai, kita akan mendapatkan banyak pemahaman yang holistik, baik secara teori maupun praktik.

Ashya Ravika

SEO Writer dengan pengalaman lebih dari 5 tahun yang biasa menulis untuk berbagai macam topik dan gaya bahasa. Memiliki passion di bidang penulisan dan pendidikan.

Related Blog

apa itu problem solving dan contohnya

Apa Itu Technical Skill? Simak Contoh, Tips Meningkatkan (Terbaru)

apa itu problem solving dan contohnya

4 Tipe Machine Learning, Kenali dan Pahami Ini Yuk!

apa itu problem solving dan contohnya

Pengembangan Kepemimpinan: Manfaat, Metode, dan Keterampilan yang Perlu Dimiliki Karyawan

apa itu problem solving dan contohnya

Langganan Newsletter Kami

IMAGES

  1. Mengenal Apa itu Problem Solving, Manfaat dan Contohnya

    apa itu problem solving dan contohnya

  2. Pengertian Problem Solving Langkah Dan Contohnya

    apa itu problem solving dan contohnya

  3. apa itu problem solving dan contohnya

    apa itu problem solving dan contohnya

  4. Apa itu Problem Solving? Pengertian, Proses dan Contohnya

    apa itu problem solving dan contohnya

  5. Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

    apa itu problem solving dan contohnya

  6. Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

    apa itu problem solving dan contohnya

VIDEO

  1. Episode 45: Regain your EDGE with Sharna Dawson Part- 2

  2. Largest Local Values in a Matrix

  3. Most Important Questions (Helpful for RRB NTPC, RRB JE, SSC JE exams)| Class -24

  4. DAI5 Problem Solving Method dan Contohnya

  5. Penting nih tau apa itu “Problem Solving”

  6. Problem solving dan binluh kamtibmas di kelurahan #polri #kamtibmas #sosialisasi #fyp

COMMENTS

  1. Problem Solving: Arti, Metode, Contoh, Proses & Tips Pentingnya

    Dengan melihat kemungkinan terburuk dan seberapa mungkin hal itu terjadi, kamu dan tim bisa mencari solusi dari permasalahan tersebut serta mencegahnya. Contoh Problem Solving. Berikut adalah beberapa contoh kasus yang sering terjadi di dunia kerja di mana kemampuan problem solving sangat dibutuhkan. 1. Menyelesaikan komplain pelanggan

  2. Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

    Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut. Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

  3. Problem Solving: Arti, Manfaat, Proses, dan Contohnya di Dunia Kerja

    Contoh 1: Deadline mepet dan beban kerja banyak. Salah satu contoh problem solving yang akan sering kamu jumpai di dunia profesional adalah tugas yang menumpuk dengan tenggat waktu berdekatan. Jika kamu berada dalam situasi ini, jangan panik dulu. Pertama, tarik napas agar kamu bisa berpikir dengan jernih.

  4. Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

    Metode Problem Solving. 1. Brainstorming. Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif. Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu ...

  5. Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

    Metode Problem Solving. Identifikasi Masalah: Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah dengan jelas dan spesifik. Analisis Masalah: Selanjutnya, analisislah masalah tersebut dengan mengidentifikasi penyebab, faktor-faktor terkait, dan dampaknya. Pengembangan Solusi: Setelah masalah dipahami dengan baik, kembangkanlah berbagai solusi yang ...

  6. Apa itu Problem Solving? Manfaat dan Penerapannya

    Manfaat Problem Solving. Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau: 1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah. Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi ...

  7. Mengenal Apa itu Problem Solving, Manfaat dan Contohnya

    Apa Itu Problem Solving? Problem solving adalah proses kognitif yang melibatkan pemecahan masalah atau menemukan solusi untuk situasi atau permasalahan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, kita dapat menyebutnya sebagai "pemecahan masalah.". Ini melibatkan pemikiran kreatif, analitis, dan kemampuan untuk mengatasi hambatan.

  8. Apa itu Problem Solving? Arti, Metode dan Cara Meningkatkan

    BACA JUGA: Soft Skill Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya. Proses dan Contoh Problem Solving. Agar Anda lebih memahami apa itu problem solving, Rumahweb akan mencoba menjabarkan proses beserta contohnya. Misalnya Anda adalah penjual nasi goreng. Biasanya Anda menjual 50 porsi dalam sehari.

  9. Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

    Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.. Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change, pengertian problem ...

  10. Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

    Kamu pasti senang, jika kamu sudah mengetahui apa masalah dan akar masalah yang sedang kamu alami, namun akan lebih senang lagi jika kamu juga bisa menemukan solusi terbaiknya. Karena, tujuan utama dari problem solving adalah menemukan solusi terbaik, dari permasalahan. Maka dari itu, jika kamu sudah memikirkan alternatif dan membandingkannya ...

  11. Problem Solving (Pemecahan Masalah)

    Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

  12. Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips ...

    Berikut ini sejumlah proses problem solving dan contohnya, seperti dirangkum dari buku Ruslia Isnawati berjudul Pentingnya Problem Solving Bagi Seorang Remaja dan Universitas Sampoerna. ... Anda harus mencari tahu, apa sebenarnya inti dari masalah itu dan dari mana sumbernya. Misalnya ketika menghadapi masalah kinerja karyawan yang menurun ...

  13. Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    Problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas tantangan yang menghalangi tujuannya. Namun, sebenarnya penerapan problem solving itu tidak serumit yang kita bayangkan, cukup kamu lakukan beberapa langkah berikut jika menghadapi masalah: memahami situasi; mengidentifikasi akar masalah; mengembangkan rencana yang efektif; dan.

  14. Apa itu Problem Solving dan Cara Menghasilkan Strategi Terbaik

    Problem solving adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan cara yang efektif untuk solusi sebuah permasalahan tersebut. Dalam penerapannya, dibutuhkan model pembelajaran pemecahan masalah agar bisa dilakukan dengan tepat. Ada tiga teknik pelaksanaan pemecahan masalah yaitu design thinking, solution-based thinking, dan linear thinking.

  15. Problem Solving dan Contoh Kasus

    Problem Solving adalah sebuah soft skill yang sudah menjadi salah satu syarat bagi seseorang untuk bisa bekerja di sebuah perusahaan.Ketika di perkuliahan, saat bekerja bahkan di keluarga kita secara sadar atau tidak sadar kita melakukan problem solving.. Seperti skill-skill lainnya, ternyata soft skill ini mempunyai materi yang dapat dipelajari dan contoh kasus di kehidupan sehari-hari loh.

  16. Simak Pengertian Problem Solving dan Contohnya!

    Problem solving skills membantu kamu untuk menentukan sumber masalah dan menemukan solusi yang efektif. Ada keterampilan terkait lainnya yang berkontribusi pada kemampuan problem solving ini, seperti kemampuan analisis, riset, kreatif, aktif, dan membuat keputusan.. Analisis. Langkah pertama untuk problem solving adalah menganalisis situasi.Keterampilan analisis akan membantumu memahami ...

  17. Problem Solving: Pengertian, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

    Baca Juga: Mengetahui Apa itu Skill Will Matrix dan Contohnya. Contoh Kasus Problem Solving di Tempat Kerja. Agar lebih memahami problem solving di tempat kerja, berikut contoh-contoh kasus yang kerap terjadi: 1. Kegagalan Komunikasi. Seringkali, pesan yang tidak jelas atau tidak mengerti dapat menjadi sumber masalah di tempat kerja.

  18. Pengertian Problem Solving: Aspek, Ciri, dan Langkah-langkahnya

    Langkah-langkah kemampuan problem solving. Disadur dari buku Kurikulum dan Pembelajaran (2013) oleh Oemar Hamalik, ada tujuh langkah kemampuan problem solving secara umum, yaitu: Menghadapi masalah, artinya individu menyadari ada suatu masalah yang dihadapi. Merumuskan masalah, menjabarkan masalah dengan jelas dan spesifik atau rinci.

  19. 12 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan dan Cara Menerapkannya

    2. Meningkatkan Efisiensi Operasional. Problem solving membantu dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional. 3. Menjaga Kepuasan Pelanggan. Dalam bisnis, masalah pelanggan sering muncul. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah ini akan menjaga kepuasan pelanggan.

  20. Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    Dengan membaca artikel ini, kamu akan lebih bisa memahami apa itu kemampuan problem solving, bagaimana cara menuntaskan masalah yang ada, serta cara meningkatkannya. Simak baik-baik! ... (Beserta Contoh-contohnya) 4. Menerapkan solusi dan evaluasi . Setelah menentukan solusi yang akan digunakan, tahap selanjutnya adalah menerapkan solusi ...

  21. Apa itu Problem Solving? Pengertian, Proses dan Contohnya

    Tidak ada pekerjaan yang tidak melibatkan keahlian problem solving dalam kegiatan sehari-hari. Pada umumnya, ada tiga hal yang kadang dialami oleh kebanyakan...

  22. Kupas Tuntas Problem Statement: Cara Menyusun dan Contohnya

    Selain itu,problem statementjuga bisa digunakan untuk mengetahui dan memastikan aspek apa saja yang harus ditingkatkan. ⁠ Apa saja komponen dariproblem statement? ⁠Problem statementterdiri dari deskripsi masalah yang komprehensif, tujuan, ruang lingkup masalah, rancangan metode, dan signifikansi penelitian. Semua itu harus disusun dengan ...

  23. Apa Itu Problem Solver? Contoh Kasus & Cara Meningkatkannya

    Tinjau apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil, serta cari tahu apa yang bisa diperbaiki di masa mendatang. 4. Mengikuti Pelatihan. Pelatihan adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan problem solving. Baik itu pelatihan softskill karyawan atau pelatihan softskill untuk umum. Pelatihan dapat memberikan pemahaman ...